Apriyani Rahayu Cedera di Asian Games, PBSI Kena Sentil Badminton Lovers
FOOTBALL265.COM – PBSI lagi-lagi kena sentil dan kritik pedas dari Badminton Lovers menyusul cederanya Apriyani Rahayu di Asian Games 2022.
Sebagaimana diketahui pasangan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti tidak bisa melanjutkan perjuangannya di ajang Asian Games 2022.
Langkah Apriyani/Fadia harus terhenti karena Apriyani Rahayu mengalami cedera saat tampil di ajang empat tahunan ini.
Cedera yang dialami oleh Apriyani terjadi kalah keduanya berhadapan dengan Lui Lok Lok/Ng Wing Yung (Hong Kong) di babak 32 besar Asian Games 2022.
Kala itu, Apriyani sempat mengalami salah tumpuan dan cedera jelang akhir game kedua, tetapi ganda putri Indonesia tetap bertekad menuntaskan pertandingan dan menang.
Lalu Apriyani Rahayu sudah tidak bisa memaksakan diri lagi saat berhadapan dengan Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (Jepang), dan retired saat skor 3-15 di babak 16 besar, Rabu (04/10/23).
Eng Hian selaku pelatih ganda putri PBSI menyebutkan bahwa Apriyani mengalami cedera betis kanan, dan kondisinya tidak bisa dipaksakan.
"Apri mengalami cedera betis kanan. Ini cedera yang sama saat All England 2022 lalu. Kejadiannya saat kemarin saat melawan pasangan Hong Kong, ada gerakan yang tidak pas, jadi terasa lagi. Karena kemarin itu sudah match point, Apri memaksa untuk selesaikan pertandingan,” ucap Eng Hian.
"Dari tadi malam dilakukan terapi dan pemulihan. Tadi pagi kami evaluasi, dia bilang masih coba dulu, tetapi kondisinya tidak bisa dipaksa. Daripada makin parah, diputuskan untuk mundur,” tambahnya, dari rilis resmi PBSI.
Cederanya Apriyani Rahayu di Asian Games 2022 pun membuat nama PBSI ikut terseret, karena menuai kritik pedas dari Badminton Lovers.
1. PBSI Kena Kritik Badminton Lovers
Nama PBSI pun ikut terseret, di mana Badminton Lovers menganggap pihak federasi harus memberikan fasilitas yang layak untuk para atletnya.
Apalagi pebulutangkis top Indonesia beberapa mengalami cedera, sehingga PBSI dianggap harus mengambil tindakan.
“Sebenarnya kalian menatap atlet² kita itu sebagai aset negara atau penghasil cuan semata? Jika memang sebagai aset bangsa, seharusnya kalian bisa memberikan fasilitas yg layak sebagaimana mestinya. Mau sampai kpn atlet kita satu per satu tumbang. Kalian serius msh mengejar Paris?” @ys****
“Harusnya kalo ngeliat atlet sbg penghasil cuan pun, mereka harusnya abis²an buat invest di atlet itu, kan sumber cuan toh. Kayak bisnis biasanya, modalin lah demi jaga kualitas shg keuntungan naik. Ini mah lakuin jauh di bawah bare minimum tapi nuntut atlet utk dpt medal. Miris” @ur******
“Heran siih, tim pelatih fisik, fisioterapis dan rehabilitasi nya bagaimana? Kalo latihan fisik gimana?, fisioterapis sblm & ssudah tanding gimana? Penanganan cedera nya gimana ?” @ch******
“Sport science udah diterapin belum sih? Atlet tanding pake tapping rata satu tubuh, ini cedera lagi, ada juga yg cedera kambuhan, ada juga yg matanya kurang baik. Kalian jd federasi niat ga rawat atletnya?” @dr******
“Wahai PBSI berkacalah sama Federasi china yg Ketua asosiasi badmintonya zhang Jun selalu dtng memantau dan melihat langsung atletnya tanding dan turun langsung melatih anak didiknya di MD ketum pbsi @INABadminton emg bisa?” @Ki*****
Sementara itu, PBSI tidak mau mengambil resiko cedera Apriyani Rahayu berlarut-larut, maka dari itu, ia segera dipulangkan ke Jakarta untuk dapat melakukan pemeriksaan dan segera terapi.
"Untuk gerakan kecil sudah tidak sakit, tapi untuk bermain kan harus ada jangkauan yang jauh, harus ada eksplosivitas, harus ada reaksi, ternyata itu masih ada rasa nyeri," kata Eng Hian.
"Lebih baik setelah ini kembali ke Jakarta secepatnya, recovery di sana, terapi di sana. Mudah-mudahan di turnamen selanjutnya sudah bisa kembali tanding," tukas sang pelatih.