Ginting dan Gregoria Jadi Tulang Punggung Selamatkan Muka PBSI di Asian Games
FOOTBALL265.COM - Anthony Sinisuka Ginting dan Gregoria Mariska dibebani tugas berat menjadi tulang punggung untuk selamatkan muka PBSI di cabor bulutangkis Asian Games 2022.
Harapan ini digaungkan para penggemar bulutangkis (Badminton Lovers) setelah ganda putra ranking 1 dunia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto kandas di babak perempat final.
Tersingkirnya Fajar/Rian dipastikan setelah mereka ditaklukkan pasangan Chinese Taipei, Lee Yang/Wang Chi-lin dua set langsung, 19-21, 18-21, Kamis (05/10/23).
Hasil ini sekaligus memupuskan asa Faja Alfian/Muhammad Rian Ardianto memperbaiki medali perak yang mereka raih pada edisi Jakarta-Palembang pada 2018 silam.
Selain itu, rekor ganda putra Indonesia yang selalu mengamankan medali emas dalam tiga edisi Asian Games sejak 2010 terputus pada edisi Hangzhou.
Target 3 medali emas yang dicanangkan PBSI di Asian Games 2022 pun akhirnya gagal tercapai atau bisa dibilang saat ini Indonesia ‘hanya’ bisa mengamankan medali saja entah apa warnanya.
Ya. Dengan kekalahan Fajar/Rian ini, bulutangkis Indonesia hanya bisa menaruh harapan besar pada dua wakil tersisa yang masih bertahan di perempat final.
Mereka adalah tunggal putra no. 2 dunia Anthony Sinisuka Ginting yang akan menghadapi Li Shifeng dan tunggal putri no. 7 dunia Gregoria Mariska Tunjung yang akan melawan Aya Ohori.
Badminton Lovers lantas berharap Ginting dan Gregoria bisa tampil maksimal di dalam mengamankan medali, syukur-syukur mencapai final dan memenangkan dua medali emas.
“Pleaseee, minimal ngamanin medali dulu, aamiin,” tulis akun @badmin**** lewat kolom komentar akun PBSI.
“Apa boleh se nol gelar itu?!?... "Kami PBSI tidak berpangku tangan untuk terus berprestasi nyenyenye....." kata We Are PBSI si federasi paling evaluasi,” tulis akun @mavr****
“Kalau badminton ga sumbang medali minimal 1 emas di Asean Games, tolong jajarang teras PBSI mundur semua dr pengurus. MOHON BUDAYAKAN malu... Badminton ini olahraga kebanggaan, bisa kalah dengan panjat tebing, kan malu... Mohon diganti dulu ketua harian PBS* yang pengusaha dunia malam” akun @rully_maz**** menimpali.
“Ya nggak ada harapan nek gini, yg biasanya cabor suka nyumbang emas dari beregu smpe perorangan keok semua harapan tinggal Ginting sama Grego, ya semoga mereka diberikan Tuhan mental yang kuat, mental yang kuat menerima rujakan netizen kalo kalah atau mental yang kuat buat jadi pemenang,” tulis akun @nample****
“Hampir bisa dipastikan Indonesia cabang badminton 0 emas. Harapan tinggal Grego, tapi untuk bisa emas rasanya sulit karena ada An Se-young, tapi tetap berdoa semoga Grego bisa menyumbang emas,” akun @mila.zuh***** berkomentar.
1. Peluang Ginting dan Gregoria Amankan Medali
Sebelumnya Anthony Ginting melaju ke perempat final usai mengalahkan wakil Singapura, Jia Heng Jason Teh 21-14, 21-18.
Menilik dari drawing bulutangkis perorangan Asian Games 2022, jalur Ginting sejatinya cukup terbuka lebar menyusul kandasnya beberapa pemain top seperti Kunlavut Vitidsarn dan Lee Zii Jia.
Ujian Ginting akan dimulai dengan menghadapi Li Shi Feng. Meski unggul secara head-to-head 4-0, tetapi Ginting tidak boleh meremehkan Li Shi Feng.
Pasalnya, Li Shifeng baru saja menjadi pahlawan tim bulutangkis China saat memenangkan medali di nomor beregu putra pekan kemarin.
Jika mampu mengalahkan Li Shifeng, Ginting sudah ditunggu tunggal putra India Prannoy HS di semifinal, yang sebelumnya menyingkirkan andalan Malaysia, Lee Zii Jia.
Sementara Gregoria menyusul Ginting ke babak 8 besar usai mengandaskan wakil Malaysia, Goh Jin Wei dengan 21-16, 21-12.
Gregoria kemudian akan menghadapi Aya Ohori. Laga ini berpeluang dimenangkan Gregoria karena dia sudah unggul 2-0 secara head-to-head dan posisi ranking BWF dari wakil Jepang.
Jika lolos ke semifinal, Gregoria akan menghadapi lawan tangguh antara Chen Yu Fei dari China atau Kim Ga-eun dari Korea Selatan di babak semifinal.
Dengan hanya "digendong" Ginting dan Gregoria, apakah Indonesia masih berpeluang raih medali emas bulutangkis di Asian Games 2022? Atau justru tanpa medali sama sekali?
Menarik untuk dinantikan apakah Anthony Ginting dan Gregoria Mariska bisa keluar dari tekanan alias bermain tanpa beban demi menyelamatkan muka bulutangkis Indonesia yang sudah tercoreng sejak ajang beregu Asian Games 2022 kemarin.