Jeblok di Asian Games, Badminton Lovers Senggol Jokowi Tuntut Revolusi PBSI
FOOTBALL265.COM â Tim bulutangkis Indonesia jeblok di Asian Games 2022, badminton lovers senggol Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuntut adanya revolusi besar-besaran di tubuh PBSI.
Agaknya ajang Asian Games 2022 yang berlangsung di Hangzhou, China, akan selalu diingat dalam sejarah bulutangkis Indonesia karena tidak bisa mempersembahkan satu medali pun.
Kegagalan ini baru pertama kali dirasakan oleh tim bulutangkis Indonesia yang pulang dari Asian Games dengan tangan hampa.
Di edisi Asian Games sebelum-sebelumnya, Indonesia nyaris selalu bisa menyumbangkan medali, bahkan emas begitu perkasa digenggam.
Bahkan pada faktanya, Indonesia adalah negara tersukses kedua setelah China dalam hal perolehan medali terbanyak di Asian Games sejak pertama kali digelar pada 1962.
Di Asian Games 2022 ini, entah apa yang membuat Jonatan Christie dan kawan-kawan gagal mengulang sejarah manis Indonesia. Padahal Indonesia sendiri mengirimkan skuat terbaiknya di Asian Games 2022.
Apapun itu, prestasi tim bulutangkis Indonesia di Asian Games 2022, membuat badminton lovers menyerang PBSI selaku induk organisasi badminton Tanah Air.
Di media sosial, banyak yang mengkambinghitamkan PBSI sebagai alasan jebloknya prestasi Indonesia tak hanya di Asian Games 2022 saja, namun sejak beberapa tahun terakhir.
Sejak dipimpin Agung Firman Sampurna, kecuali trofi Piala Thomas 2020, Indonesia nyaris gagal total di event-event akbar, termasuk setahun terakhir.
Badminton lovers bahkan nekat menyenggol Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), dan menuntut adanya revolusi PBSI.
1. Badminton Lovers Tuntut Revolusi PBSI
Sebuah akun X @dep**** mencuit, “Pak Jokowi, segera benahi pa mumpung masih belum terlambat Olimpiade tahun depan udah di depan mata masih mau ngebiarin ketumnya kayak gini? Ayo pak identitas kita di olahraga dunia itu bulutangkis pak, ke depannya gimana kalo tulang punggung kita aja udah bobrok gini, mohon dengan sangat pak sebagai warga negara yang citna Tanah Air ini semoga ada pembenahan segera pak.”
Akun lainnya @hua****** juga ikut menyenggol Presiden Joko Widodo dengan cuitannya, “Pak Jokowi mohon benahi bulutangkis Indonesia pak, kami prihatin.”
Pada dasarnya dua cuitan di kolom komentar twitter PBSI itu hanya mewakili banyaknya badminton lovers yang sudah dengan prestasi bulutangkis Indonesia setahun ke belakangan.
PBSI pada dasarnya adalah federasi bulutangkis Indonesia yang pertama kali berdiri pada 5 Mei 1951. Untuk menduduki kepengurusan PBSI, mereka harus dipilih berdasarkan suara terbanyak dalam Musyawarah Nasional (Munas). Saat PBSI sudah berganti sebanyak 14 kali kepengurusan.
Di periode 2020-2024, ketua umum PBSI diduduki oleh Agung Firman Sampurna yang menggantikan Wiranto pada periode sebelumnya.
Agung Firman Sampurna memenangi pemilihan Ketua PBSI ke-14 pada Musyawarah Nasional (Munas) di Serpong, Jumat (06/11/20).
Mengingat jadwal, seharusnya Munas PBSI dilakukan per empat tahun sekali. Artinya tahun depan akan diadakan Munas PBSI usai Olimpiade 2024.
Bisa saja akan ada wajah-wajah baru di kepengurusan PBSI jika mengacu pada protes massal badminton lovers yang menuntut adanya revolusi.
Namun tidak menutup kemungkinan pula Agung Firman Sampurna akan kembali menduduki jabatannya tergantung hasil Munas ke-15. Mari dilihat apa yang akan terjadi dengan PBSI di masa depan.