Matthew Mitcham, Atlet Gay Pertama yang Sabet Medali Emas di Olimpiade
FOOTBALL265.COM – Nama Matthew Mitcham sempat mengegerkan publik setelah ia menjadi atlet gay pertama yang meraih medali emas di edisi Olimpiade Beijing 2008.
Matthew Mitcham merupakan atlet loncat indah yang mewakili Australia di Olimpiade Beijing 2008. Kehadirannya pun saat itu cukup menyita perhatian karena secara blak-blakan mengaku bahwa dirinya seorang gay.
Matthew tampil di kategori loncat indah 10 meter dan 3 meter. Namun, ia berhasil meraih medali emas setelah mengalahkan atlet dari China, Zhou Luxin setelah mencatatkan nilai nyaris sempurna.
Atlet asal Barisbane itu tercatat mengumpulkan skor 537,95. Mengalahkan Zhou Luxin yang memiliki skor 533,15 dan mencegah kontingen China menyapu bersih semua medali emas loncat indah di Olimpiade.
Matthew juga menjadi atlet loncat indah kedua yang meraih medali emas Olimpiade, sejak pertama kali diraih oleh Dick Eve pada 1924 silam.
Namun terdapat hal lain yang dikenang dari Matthew Mitcham, yakni pengakuannya sebagai seorang atlet gay, di mana pada masa itu dunia masih sangat sulit menerima kaum LGBTQ+ (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, Queer dan lainnya).
Matthew sebenarnya tidak sengaja mengungkapkan bahwa dirinya seorang gay saat diwawancara sebelum Olimpiade, di mana ia mengaku tinggal bersama kekasih prianya. Namun ia akhirnya mengakui jati dirinya karena tak ingin membohongi publik.
"Saya takut dengan tanggapannya, tetapi pergi ke Olimpiade saya tidak ingin publik Australia menganggap saya adalah pria ‘biasa’ dan kemudian saya harus jujur, karena merasa seperti saya telah berbohong kepada mereka," kata Matthew Mitcham.
"Saya pikir itu mungkin berarti saya tidak memiliki pendukung, tetapi tanggapannya fantastis dan saya mendapatkan dukungan dari kaum LGBTQ+. Sejujurnya ini adalah keputusan terbaik yang pernah saya buat,” tambahnya, dilansir dari BBC.
1. Jalan Terjal untuk Tampil Sebagai Seorang Gay
Matthew Mitcham tumbuh dengan penuh tantangan, di mana ia tinggal bersama dengan ibunya yang juga berjuang dengan masalah mental.
Lebih lanjut atlet yang kini berusia 33 tahun itu mengaku dirinya sadar bahwa sejak kecil telah menyukai laki-laki. Namun semua itu harus ia sembunyikan karena adanya tekanan sosial dari masyarakat yang membuatnya malu akan seksualitasnya.
Kemudian loncat indah dan menyelam sempat menjadi pelariannya. Akan tetapi itu semua tak berlangsung lama karena ia selama bertahun-tahun menjadi membenci olahraga itu.
Pasalnya ia harus membohongi diri, dan kemudian ia mulai merasa depresi dan terjerembab dalam dunia hitam dengan mengunsumsi alcohol, obat-obatan dan junk food. Hingga akhirnya sadar dan kemudian memutuskan untuk kembali sebagai seorang atlet.
Matthew kemudian sukses sebagai seorang atlet dengan meraih medali emas di Olimpiade 2008, dan gagal mengulang kembali momen itu karena mengalami cedera jelang Olimpiade London 2012.
Lalu dua tahun berselang ia mampu meraih medali emas di Commonwealth Games 2014, dan tak lama kemudian memutuskan pensiun pada 2016.
Kini ia hidup bahagia setelah memutuskan untuk menikah dengan pasangannya asal Inggris, Luke Rutherford setelah bertahun-tahun menjalani kesulitan menerima dirinya dan menghadapi tekanan masyarakat sebagai seorang gay.