Persipura Jayapura sangat aktif dalam melakukan pembelian pemain pada bursa transfer putaran kedua kompetisi kompetisi Indonesia Soccer Championship (TSC) 2016. Tim berjuluk Mutiara Hitam tersebut sudah merekrut Greg Nwokolo, dan penyerang asal Brasil, Edward Wilson Junior.
Selain pembelian pemain, Persipura juga turut melakukan perombakan skuat. Tim besutan Angel Alfredo Vera itu melepas sejumlah pilar utamanya di putaran pertama TSC 2016, yakni Boakay Eddie Foday dan Thiago Fernandes Oliveira.
Menanggapi hal tersebut, legenda Persipura, Eduard Ivakdalam mengatakan, seharusnya manajemen Mutiara Hitam jangan asal dalam membeli pemain. Seharusnya, manajemen Persipura membeli pemain sesuai kebutuhan tim.
“Manajemen seharusnya evaluasi kekurangan tim dimana, jangan asal membeli pemain. Sangat disayangkan, pemain yang dibeli punya kualitas, tapi karena tidak didukung oleh pemain lain, seperti seorang playmaker, sehingga kualitasnya tidak bisa berkembang dan harus dikeluarkan ,” ujar pria yang akrab disapa Paitua tersebut.
“Kalau untuk Imanuel Wanggai, kita tahu bahwa dia merupakan pemain pekerja keras, tapi yang dibutuhkan Persipura adalah pemain yang bisa memberikan umpan langsung kepada penyerang di depan, selama ini kita lihat pemain sayap saja yang bekerja,” lanjutnya.
Salah satu pemain anyar Persipura Jayapura, Greg Nwokolo.
Selain itu, mantan kapten Persipura saat menjuarai Liga Indonesia tahun 2005 tersebut mengatakan, pemain yang direkrut tim Mutiara Hitam akan menimbulkan pergeseran pemain-pemain asli Papua. Artinya, pemain asli Papua yang mempunyai kualitas bagus, seperti Feri Pahabol, Ricky Kayame, Lukas Mandowen, Osvaldo Hay, dan Marinus Wanewar terancam terdepak dari skuat Persipura.
“Saya pikir manajemen seharusnya membeli pemain yang bisa memberikan suplai bola untuk para penyerang untuk bisa mencetak gol. Inilah masalah yang terjadi di Persipura sekarang,” katanya.
Paitua juga menghimbau kepada manajemen untuk membeli gelandang serang sekelas Zarahan Krangar.
“Setelah saya keluar dari tim, masih ada Zarahan yang bisa suplay bola untuk para penyerang. Setelah itu, tidak ada lagi pemain yang bisa bermain di posisi tersebut, inilah masalah utama yang terjadi di tim Persipura.”