Kemenangan Arema Indonesia akhirnya terjadi tepat di pekan ketiga Kompetisi Liga 3 Zona Jawa Timur Grup E. Menghadapi Blitar Putra, Singo Edan memetik tiga poin perdana lewat kemenangan tipis 2-1.
Laga baru berjalan dua menit, Arema Indonesia sudah unggul melalui gol M. Dzulkarnaen. Gelombang serangan tim asuhan Totok Anjik itu pun kembali membuahkan gol melalui kaki Daud Ivan Kararbo di menit 38.
Performa menurun di paruh kedua, membuat Blitar Putra mampu mendominasi jalannya pertandingan dan nyaris menggagalkan kemenangan Arema Indonesia. Beruntung, Blitar Putra hanya mampu membalas sebiji gol lewat shooting Muhamad Fiqi di menit 85.
Kemenangan ini pun sontak melegakan kubu Arema Indonesia, di mana sebelumnya hanya meraup dua kali imbang kontra Persema 1953 dan Mojosari Putra. Arema Indonesia kini menduduki runner-up Grup E dengan 5 poin, menempel ketat Perseta Tulungagung dengan selisih satu poin.
"Kami jelas bersyukur atas kemenangan ini, setelah dua kali meraih hasil imbang di kandang," papar asisten manajer Arema Indonesia, Rama Acub Zainal selepas laga di Stadion Gajayana, Malang.
"Pemain sudah menampilkan perjuangan keras selama 90 menit, dan silakan menikmati euforia kemenangan ini dulu," imbuh putra dari Lucky Acuh Zainal, salah satu tokoh pendiri klub Arema Malang tersebut.
Sayangnya kemenangan Arema Indonesia mesti dibumbui dengan permainan keras. Hujan kartu kuning pun dikeluarkan Wasit Haryanto dari Tulungagung, yang mengganjar pemain kedua tim hingga delapan kartu kuning sepanjang pertandingan.
Beberapa kali pemain kedua tim juga memperagakan permainan keras saat berebut bola. Tak jarang dijumpai sebuah kaki menerjang pundak atau kepala bagian belakang seorang pemain ketika beradu fisik memperebutkan bola di lapangan.
"Bagi saya itu hal yang wajar. Ya, namanya anak muda yang masih belum stabil tingkat emosinya," bilang Pelatih Blitar Putra, Effendy Aziz.
Buruknya kepemimpinan wasit itu pun berujung pada aksi protes yang dilakukan beberapa pemain dan ofisial Blitar Putra begitu peluit panjang berbunyi.
Hal ini pun memancing reaksi ratusan penonton yang memadati tribun VIP dengan meneriakkan kata-kata bernada olokan. Berkat kesigapan petugas kepolisian, kericuhan yang lebih luas pun bisa dihindarkan.