Mantan pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, menilai Karim Benzema sebagai ‘biang keladi’ dari kembalinya Alvaro Morata duduk di kursi panas. Hal itu dikarenakan performa Benzema yang sudah sangat cocok dengan megabintang mereka, Cristiano Ronaldo.
Dilansir oleh Sportskeeda, Benzema yang sudah sangat akrab dengan Ronaldo di atas lapangan, baik dari sisi pergerakan maupun kombinasi serangan balik, menjadi kendala utama Morata untuk menembus skuat utama Los Blancos musim ini.
“Alvaro Morata sangat sedikit mendapatkan kesempatan bermain di bawah Zinedine Zidane, karena Benzema adalah penyerang yang paling pas untuk bermain bersama Ronaldo,” ucap Ancelotti dikutip Sportskeeda.
Padahal, Morata diborong mahal oleh El Real dari Juventus pada Juli 2016 lalu. Lulusan Real Madrid Castilla itu dibeli kembali dengan harga 30 juta euro, atau sekitar Rp521,3 miliar, rugi 10 juta euro saat mereka menjualnya ke Juventus di bulan Juli 2014 silam.
Ketidakegoisan Benzema di depan gawang lawan, serta pergerakannya yang mampu menarik pemain belakang membuat Ronaldo dengan leluasa memainkan bola atau sekadar berlari mencari ruang untuk mencetak gol.
Jika dilihat dari statistik yang ada, Benzema tak jauh lebih bagus dari Morata. Pasalnya, Benzema hanya mampu mencetak 18 gol dan 9 assists dari 46 laga yang telah dilakoni. Sedangkan Morata mampu mencetak 20 gol dan 6 assists dari hanya 41 laga yang kebanyakan ia jalani dari bangku cadangan.
Itulah sebabnya, banyak tim-tim besar Eropa macam Chelsea, Manchester United, hingga AC Milan yang kepincut akan jasanya. Jelas, akan menjadi mubazir bila talenta macam Morata tetap tidak dimaksimalkan dengan baik dan hanya menjadi penghias bangku cadangan.