Borneo FC secara mengejutkan berhasil membawa pulang satu poin ketika menyambangi markas Arema FC dalam pertandingan terakhir putaran pertama Gojek Traveloka Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Minggu (30/07/17). Pelatih Borneo FC, Ricky Nelson terus menunjukkan senyumnya usai laga.
Ricky mengaku puas dengan pencapaian itu, lantaran sudah sesuai target yang diinginkan. Hasil imbang ini pun menjaga rekor bagus Borneo FC saat bertemu Singo Edan. Di ajang Torabika Soccer Championship (TSC) tahun lalu, Borneo FC mampu mengalahkan Arema dengan skor 2-1 di tempat yang sama.
"Tentu kami bersyukur bisa membawa pulang poin. Mau menang atau imbang, tujuan kami yang penting membawa pulang poin," tutur pelatih Borneo FC tersebut dalam sesi konferensi pers.
Ricky pun mengakui, bisa menahan imbang Arema FC di depan ribuan Aremania bukan tugas gampang. Tim asuhannya tampil begitu disiplin dalam menjaga pertahanan, terutama dalam mematikan pergerakan Cristian Gonzales dalam membuka ruang tembak.
Sepanjang 90 menit, target man utama Arema itu memang miskin peluang gol. Hal itu lantaran trio lini belakang Borneo FC yakni Leonard Tupamahu, Matheus Henrique, dan Yamashita Kinichiro bermain disiplin dengan mempersempit ruang gerak striker Arema.
"Dengan perubahan-perubahan yang saya lakukan, tentu hasil imbang ini sudah begitu bagus. Tiga pemain belakang juga saya tempatkan untuk mematikan serangan Arema," ungkap Nelson.
Sedangkan strateginya untuk menyimpan Lerby Eliandry yang baru dimainkan di paruh kedua, dimaksudkan Ricky untuk memperkuat barisan lapangan tengah.
"Saya mainkan Patrich Wanggai lebih dulu karena untuk lebih fight di lini tengah," beber pelatih yang juga pernah membesut klub Villa 2000 tersebut.
"Tapi memang harus kami akui, untuk mencuri poin di Malang memang tidak mudah," tutupnya.