Paris Saint-Germain (PSG) nampaknya tidak mau main-main dengan rencananya yang ingin merekrut Neymar dari Barcelona. Bagaimana tidak, klub besutan pelatih Unai Emery itu dilaporkan telah membayar full dana klausul pemain asal Brasil itu senilai 222 juta euro (sekitar Rp3,4 triliun).
Hal tersebut pun dikonfirmasi langsung oleh La Blaugrana melalui situs resminya, yang menyatakan perwakilan Neymar telah bertemu dengan petinggi Barcelona dan melunasi biaya transfer sang pemain.
"Pada Kamis (03/08/17) sore, pihak perwakilan Neymar datang ke kantor Barcelona dan melunasi dana sebesar 222 juta euro atas nama yang bersangkutan sebagai kompensasi penghentian kontraknya, yang juga mengikat kedua klub," tulis Barcelona dalam keterangan resminya.
"Menanggapi hal ini, pihak klub akan segera menjelaskan detail transfer ini kepada UEFA, agar bisa diselidiki apabila ada kemungkinan pelanggaran aturan yang muncul dalam kasus ini."
Pernyataan tersebut pun seolah membantah laporan yang menyebut transfer Neymar ke PSG bakal batal terjadi. Pasalnya, pihak La Liga sebelumnya menyatakan akan memblokir transfer Neymar ke PSG.
Sejumlah alasan muncul terkait pernyataan La Liga yang tidak ingin transfer Neymar terjadi. Mulai dari kontrak Neymar di Barcelona yang menyisakan masalah soal pajak dan pencucian uang, hingga kemungkinan adanya kasus Financial Fair Play (FFP) yang terbentur.
Dalam pernyataan resmi Barcelona itu sendiri sama sekali tidak disebutkan berapa durasi kontrak yang akan diterima Neymar dari PSG. Hanya saja, salah satu jurnalis RMC Sport, Mohamed Bouhafsi mengatakan pemain kelahiran 5 Februari 1992 itu akan dikontrak selama lima musim.
🚨🚨 Neymar est parisien ! Il signe son contrat de 5 ans avec les dirigeants du #PSG à Barcelone ! Il veut jouer contre Amiens !
— Mohamed Bouhafsi (@mohamedbouhafsi) August 3, 2017
Dengan nilai transfer tersebut, Neymar pun dapat didaulat menjadi pemain termahal di dunia saat ini, melampaui Paul Pogba ketika diboyong Manchester United dengan dana sebesar 89 juta poundsterling (sekitar Rp1,5 triliun) pada 2016 lalu.