Pelatih klub Feyenoord FC keturunan Indonesia, Giovanni van Bronckhorst, menyesalkan kecerobohan timnya dalam laga melawan Napoli di Grup F Liga Champions musim 2017/18. Mereka dibantai 3-1 untuk kemenangan Napoli.
Keburukan saat bertanding di kasta tertinggi Liga Belanda masih saja dipertahankan membuat Van Bronckhorst meluapkan gundahnya.
- Stasiun Televisi Dunia Putus Kontrak dengan Beckham
- Rekor Hingga Aksi Lucu, 4 Catatan Aksi Matchday Kedua Liga Champions
- Setelah Bendera Indonesia, Ada 'Sayap Garuda' di Rambut Paul Pogba
- Diego Simeone Lebih 'Pilih' Morata Ketimbang Diego Costa
- (GALERI FOTO) Aksi Terbaik Matchday Kedua Liga Champions
Banyak peluang yang tidak dimanfaatkan dengan baik oleh para pemain Feyenoord. Terutama sekali eksekusi penalti oleh Jens Toornstra.
"Kami memang kebobolan di awal tapi kami berusaha main hingga paruh waktu. Setelah itu kami membuat dua kesalahan dan gagal penalti," ujarnya seperti dikutip dari situs fourfourtwo.com, Rabu (27/9/17).
Lebih lanjut Van Bronckhorst mengatakan jika di Liga Champions harus pandai-pandai memanfaatkan peluang sekecil apa pun namun banyaknya kesalahan individu pemain membuat kesempatan lenyap. Apalagi di Stadion San Paolo hal itu sungguh sulit dan Napoli bermain sangat bagus.
"Mereka nyaman dan terlatih. Sayangnya kami juga kehilangan banyak pemain, itu membuat ketidakseimbangan semakin besar," curhat Van Bronckhorst.
Frustasi juga dirasakan kapten tim Karim Al Ahmadi, yang menyebutkan Feyenoord seperti klub yang kurang pengalaman.
"Kami seperti orang bodoh. Gak bisa mengembangkan permainan. Bisa bertarung tapi tak mampu memanfaatkan kesempatan," kata Karim sedih.
Satu-satunya gol diciptakan oleh Sofyan Amrabat. Itu pun pada detik-detik terakhir. Membuat Feyenoord tak mungkin mengejar ketertinggalannya.