Keributan antar-suporter mewarnai keberhasilan PSMS Medan melaju ke babak delapan besar Liga 2. Sebanyak 17 pendukung menjadi korban selepas pertandingan Persita Tangerang melawan PSMS selesai di Stadion Mini Persikabo, Kabupaten Bogor, Rabu (11/10/17).
Pada partai terakhir Grup B babak 16 besar Liga 2 itu, PSMS sukses mengalahkan Persita dengan skor 1-0. Pertandingan yang berlangsung kondusif selama 90 menit ternodai oleh keributan antar suporter kedua kesebelasan.
Mulanya, pendukung Persita turun ke lapangan selepas pertandingan. Mereka menghampiri bench pemain Pendekar Cisadane, julukan Persita, untuk menyatakan rasa kekecewaan. Pasalnya, langkah Persita terhenti di babak 16 besar.
Kemudian, mereka mendatangi pendukung PSMS berambut cepak di Tribun Timur. Botol dan batu dilemparkan. Merasa diprovokasi, pendukung PSMS berambut cepat turun balik ke lapangan untuk mengejar suporter Persita.
Suporter Persita kelabakan. Mereka menjadi pelampiasan kekesalan pendukung PSMS berambut cepak tersebut.
Akibatnya, belasan penonton mengalami luka-luka. Dari rilis yang diterima INDOSPORT, sebanyak 18 suporter Persita dilarikan menuju Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong, Kabupaten Bogor.
Sejumlah delapan korban luka di antaranya berjenis kelamin perempuan. Mayoritas dari mereka ikut menjadi korban karena terjebak di tengah-tengah keributan antar suporter.
"Setelah selesai pertandingan supporter Persita (Ultras Casual) sekitar 20 orang turun ke pinggir lapangan dan melempar tribun tribun yang diisi oleh supporter PSMS Medan (Mayoritas Divif 1 Kostrad Cilodong). Kemudian pihak suporter PSMS Medan turun ke lapangan mengejar Ultras Casual sehingga terjadi keributan," bunyi rilis yang diterima INDOSPORT.
Klimaksnya adalah meninggalnya Banu Rusman, salah satu pendukung Persita yang menjadi korban dalam keributan tersebut. Pemuda asal Tengerang Selatan ini mengalami sobek pada bagian kepala.
Korban berusia 17 tahun ini sempat mendapatkan pertolongan di RSUD Cibinong. Namun akhirnya nyawa Banu tak dapat diselamatkan.
Berikut nama korban meninggal dunia:
Banu Rusman, laki-laki, 17 tahun, alamat Tangerang, luka sobek pada bagian kepala; meninggal dunia.
Berikut nama-nama korban luka yang saat ini dirawat di RUSD Cibinong:
1. Selvi, perempuan, 19 tahun, alamat Tangerang mengalami luka memar pada tangan kiri;
2. Fajar, laki-laki, 25 tahun, alamat Tangerang, luka sobek pada bagian kepala;
3. Riki, laki-laki, 15 tahun, alamat Tangerang, luka sobek pada bagian kepala;
4. Febri, laki-laki, 16 tahun, alamat Tangerang, luka sobek pada bagian kepala;
5. M. Febriansyah, laki-laki, 23 tahun, alamat Bogor, luka sobek pada bagian kepala;
6. Bela, perempuan, 20 tahun, alamat Tangerang, luka memar pada bagian kepala;
7. Andita, perempuan 19 tahun, alamat Tangerang, Asma kambuh;
8. Dea, perempuan, 15 tahun, alamat Tangerang, luka sobek pada bagian kepala;
9. Ega, laki-laki, 21 tahun, alamat Bogor, luka pada bagian kepala;
10. Erika, perempuan, 17 tahun, alamat Tangerang, luka memar pada bagian punggung;
11. Afida, perempuan, 17 tahun, alamat Tangerang, luka lecet pada bagian kaki;
12. Fatmawati, perempuan, 30 tahun, alamat Tangerang, luka memar pada bagian kepala;
13. Nurul Fajri, laki-laki, 17 tahun, alamat Tangerang, luka sobek pada bagian kepala;
14. Kamaludin, laki-laki, 18 tahun, alamat Tangerang, luka sobek pada bagian kepala;
15. Haryati, perempuan, 20 tahun, alamat Tangerang, pingsan terinjak injak;
16. Aldi, laki-laki, 24 tahun, alamat Tangerang, luka memar pada bagian kepala dan wajah;
17. Wiro Danu, laki-laki, 21 tahun, alamat Tangerang, pingsan.