Legenda Timnas Indonesia, Rochi Putiray, memberikan pandangannya soal situasi sepakbola Indonesia saat ini. Menurut eks penggawa Persija Jakarta itu merasa geram dengan Federasi Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
Rochi menilai sepakbola Indonesia masih dirundung masalah pencurian umur yang kerap dilakukan pelatih-pelatih sekolah sepakbola demi merekomendasikan pemain serta kurangnya sarana dan prasarana yang memadai bagi pembinaan sepakbola usia dini.
Apalagi pria 47 tahun itu sudah mendengarkan cerita bahwa salah satu Timnas Indonesia kategori umur masih dihinggapi masalah finansial sehingga kesulitan menjalankan program yang telah disiapkan.
"Kalau memang alasannya keuangan yang membuat program Timnas tidak berjalan, mengapa banyak orang yang berebut kursi di PSSI?" kata Rochi dilansir dari Bola.com.
Mantan pesepakbola asal Maluku yang pernah membobol gawang AC Milan ini memberikan peringatan keras kepada sepakbola Tanah Air. Ia memprediksikan jika masalah sepakbola Indonesia usia muda belum dibenahi, maka sepakbola Indonesia akan teringgal dari Timor Leste 10 tahun yang akan datang.
Pasalnya, banyak bibit-bibit muda Timor Leste yang berguru ke Portugal untuk mengembangkan bakat si pemain. Diakui Rochi, sepakbola Timor Leste mulai serius membina pemain dari level usia dini untuk beberapa tahun ke depan.
"Saya merasa 10 tahun lagi Timor Leste bisa melewati Indonesia kalau kita terus seperti ini. Paling cepat lima tahun mereka bisa melewati kita. Mereka sudah punya empat stadion dengan skala internasional dan yang saya dengar mereka sedang membangun empat stadion lagi."
"Kini mereka mendapatkan pola pengembangan dari Portugal. Banyak pemain mereka berasal dari sana," tandas Rochi Putiray.
Sejak resmi berpisah dari Republik Indonesia pada 1999 dan berdaulat sejak 2002, Timor Leste baru membentuk Liga Sepakbola Profesional pertama mereka pada awal 2016. Meski terbilang masih muda, sejumlah klub-klub Timor Leste sudah mendapatkan dukungan dari klub-klub Portugal.
Tak ayal, sejumlah nama tim di negara yang pernah menjadi provinsi ke-27 Indonesia itu memiliki kesamaan dengan klub-klub besar Portugal, seperti FC Porto Taibesi, FC Sporting De Timor, atau FC Sport Dili Benfica.