Craig Shakespeare, Korban 'Kutukan' Trofi LPA atau WBA?

Minggu, 22 Oktober 2017 16:00 WIB
Penulis: Frederica | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Football265.com
Craig Shakespeare. Copyright: © Football265.com
Craig Shakespeare.

Usai Claudio Ranieri dipecat dari posisinya sebagai pelatih pada Februari lalu, Leicester City pun menjadikan Craig Shakespeare sebagai caretaker tim. Bersama Shakespeare, The Foxes mampu memutus rentetan hasil negatif yang sebelumnya selalu diterima tim saat masih diarsiteki oleh Ranieri.

Pada saat itu, Shakespeare mampu membawa Jamie Vardy dkk meraih kemenangan beruntun. Torehan apik yang diperlihatkan pria berusia 53 tahun itu pun membuat pihak klub memberikan jabatan pelatih kepala untuknya dan bahkan kontrak selama tiga tahun di King Power Stadium.

Sayangnya, baru empat bulan menjadi pelatih kepala, manajemen klub kembali mendepak sang nakhoda. Pasalnya, The Foxes tidak mampu menorehkan catatan positif seperti halnya saat Shakespeare menjadi caretaker.

© Plumb Images/Leicester City FC via Getty Images
Craig Shakespeare resmi ditunjuk Leicester City sebagai pelatih. Copyright: Plumb Images/Leicester City FC via Getty ImagesCraig Shakespeare dipecat dari Leicester City.

Menilik pada catatan musim ini saja, The Foxes hanya mampu berada di posisi ke-14 dengan catatan sembilan poin. Dari sembilan laga yang sudah dilakoni, mereka hanya baru meraih dua kemenangan, tiga laga berakhir imbang, dan empat kekalahan.

Masalah internal, terutama terkait pemecatan pelatih di kubu Leicester City itu pun memunculkan spekulasi yang berhubungan dengan hal mistis. Pasalnya, Shakespeare sendiri dikatakan menjadi korban dari kutukan kuno, yaitu kutukan dari trofi Liga Primer Asia (LPA).

Melansir dari ESPN (18/10/17), sejak awal mula turnamen itu dilangsungkan pada 2003 lalu, para pelatih klub yang mampu membawa timnya menjadi juara, mengamankan posisi runner up, ataupun meraih peringkat ketiga, telah kehilangan pekerjaannya selang beberapa minggu atau bulan pasca torehan positif tersebut.

Seperti halnya Frank de Boer, yang sudah lebih dulu diputus kontraknya oleh Crystal Palace. Menurut laporan, De Boer sebelumnya berhasil meraih peringkat ketiga pada turnamen yang dilangsungkan di Hongkong 2017 ini. Sayangnya, 62 hari pasca torehan itu, De Boer pun didepak dari kursi kepelatihannya di Crystal Palace.

© BBC Sport
Frank de Boer saat masih menjadi pelatih Crystal Palace. Copyright: BBC SportFrank de Boer saat masih menjadi pelatih Crystal Palace.

Jauh sebelum De Boer, ada pula pelatih lain yang merasakan hal buruk tersebut. Roberto Martinez misalnya, dirinya dipecat oleh Everton pada Mei 2016 lalu. Pada tahun sebelumnya, Martinez berhasil membawa timnya mengamankan posisi runner up Liga Primer Asia 2015.

Ada pun Paolo Di Canio yang dipecat oleh Sunderland dan juga Andre Villas Boas oleh Chelsea serta Tottenham Hotspur. Mereka dikabarkan terpaksa melepas jabatannya sebagai seorang pelatih pasca meraih trofi Liga Primer Asia tersebut.

Namun selain kutukan mengenai trofi Liga Primer Asia, kepergian Shakespeare juga dikaitkan dengan kutukan dari klub West Bromwich Albion. Hal tersebut tak lepas dari dipecatnya Shakespeare pasca gagal meraih poin penuh dari WBA.

Pada laga pekan kedelapan Liga Primer Inggris yang berlangsung pada Selasa (17/10/17) lalu, The Foxes yang menjamu The Baggies hanya mampu mengamankan satu poin saja usai pertandingan berakhir dengan skor imbang 1-1.

Pasca pertandingan tersebut, Shakespeare pun melakukan pertemuan dengan jajaran direksi klub di sebuah ruangan tertutup, yang mana dirinya dikabarkan dipecat dari jabatannya sebagai pelatih kepala klub.

© Burak Akbulut/Anadolu Agency/Getty Images
Pelatih Leicester City, Craig Shakespeare Copyright: Burak Akbulut/Anadolu Agency/Getty ImagesMantan pelatih Leicester City, Craig Shakespeare.

Apa yang dialami oleh Shakespeare itu bukanlah yang pertama kali terjadi. Ada pelatih lainnya yang harus melepas jabatan mereka, baik berdasarkan keputusan sendiri ataupun dipecat akibat gagal meraih kemenangan dari Albion.

Media Mirror (17/10/17) memberitakan, hingga saat ini tercatat sudah ada enam pelatih sebelumnya yang harus hengkang dari kursi kepelatihan tersebut karena gagal mengamankan tiga poin dari klub yang bermarkas di The Hawthorns tersebut.

Seperti yang juga dialami pelatih legendaris Manchester United, Sir Alex Ferguson. Sebagaimana diketahui, pria berusia 75 tahun itu memilih pensiun dari jabatannya sebagai pelatih klub usai hanya mampu meraih hasil imbang kontra WBA.

Saat itu, West Bromwich menjamu Man United di laga pekan ke-38, yang merupakan laga terakhir yang dilakoni di Liga Primer Inggris musim 2012/13 lalu. Skuat asuhan Ferguson saat itu hanya mampu meraih satu poin usai laga berakhir dengan skor fantastis, 5-5.

© INDOSPORT
Sir Alex Ferguson. Copyright: INDOSPORTSir Alex Ferguson.

Ada pun rumor kutukan itu dirasakan pula oleh Roberto Di Matteo saat masih memperkuat Chelsea. Di Liga Primer Inggris 2012/13, The Blues harus kalah tipis 1-2 pada laga pekan ke-12 yang berlangsung pada 17 November 2012 lalu. Usai kekalahan itu, Di Matteo langsung digantikan posisinya oleh Rafael Benitez.

Sementara itu, ada pula Mick McCarthy yang didepak oleh Wolverhampton Wanderers pasca kalah 1-5 atas West Brom, Andre Villas-Boas hengkang dari Chelsea usai kalah 0-1, Paolo Di Canio yang berpisah dengan Sunderland akibat kalah 0-3, dan juga Chris Hughton yang kalah 0-1 dan didepak oleh Norwich City.

Pasca keputusan Leicester memecat Shakespeare, berbagai kalangan pun memberikan tanggapan mereka. Tidak sedikit pula yang mengklaim bahwa kutukan dari West Bromwich Albion itu kembali berlanjut.

Memang, itu semua hanyalah isu dan rumor yang beredar. Namun, jika berdasarkan catatan masa lalu yang sudah dijelaskan itu, memang semua ada kaitannya dengan hal-hal berbau mistis tersebut.

Menarik untuk dinanti apakah 'kutukan' trofi Liga Primer Asia akan berlanjut atau tidak. Jika iya, pelatih Jurgen Klopp mungkin yang harus diperhatikan karena mampu membawa Liverpool meraih titel juara pada 2017 ini.

Sementara untuk kutukan dari klub West Bromwich Albion tersebut, mungkin tim-tim di Liga Primer Inggris harus bisa mewaspadai saat akan bersua dengan klub itu. Pada laga pekan kesembilan yang berlangsung Sabtu (21/10/17) malam WIB kemarin, Southampton yang menjamu WBA berhasil menang dengan skor tipis 1-0.

Di laga lanjutan pekan ke-10 nanti, The Throstles akan menjamu sang pemuncak klasemen sementara, Manchester City. Menarik untuk ditunggu, apakah hal mistis mengenai kutukan itu akan berlanjut atau tidak.

© INTERNET
Caption Copyright: INTERNETLogo West Bromwich Albion.
264