Madura United resmi bercerai dengan marquee player mereka, Peter Odemwingie. Hal tersebut diketahui melalui pernyataan Presiden klub, Achsanul Qosasi.
AQ, sapaan akrab Achsanul Qosasi mengatakan bukan keinginan manajemen Madura yang mengakhiri kerja sama tersebut, melainkan sang pemainlah yang memutuskan untuk tidak lagi berkarier di Liga 1 musim depan.
Sejatinya, Odemwingie dan pihak manajemen Madura United telah sepakat untuk memperpanjang kontraknya, dengan memberikan uang muka (DP).
Nilainya disebut-sebut mencapai Rp10 miliar per musim kompetisi, naik dari musim lalu. Namun, uang DP tersebut ia kembalikan karena enggan bermain dengan kondisi kompetisi yang amburadul.
“Peter (Odemwingie) mengembalikan uang muka kontrak dia musim depan kepada manajemen," kata Achsanul seperti dikutip dari kabarmadura.co.
Lebih lanjut, Achsanul juga menuturkan alasan Odemwingie pergi dari Indonesia. Menurutnya permainan keras cenderung kasar di Liga 1 berbahaya untuk kariernya di sepakbola, terlebih tak ada perlindungan dari wasit kepada pemain setiap laga.
"Dia kecewa dengan kondisi sepakbola Indonesia dan memutuskan meninggalkan Liga 1 karena dinilai sangat berisiko terhadap kariernya di lapangan hijau,” ungkap pria 51 tahun itu.
Seperti diketahui, pemain asal Nigeria itu baru saja mengalami memar di bagian kakinya usai mendapat tekel kasar dari Indra Kahfi, saat Madura United menjamu Bhayangkara pada Rabu (08/11/17). Namun, wasit hanya memberinya kartu kuning.
Selain itu, Odemwingie juga berikrar bahwa dirinya tidak akan pernah kembali bermain di Indonesia dengan kompetisi yang amburadul. Nampaknya ia kecewa dengan keputusan-keputusan kontroversial PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sepanjang musim ini.