Adam Alis menjadi pemain ketiga yang memastikan tak bersama Arema FC. Kepergian midfielder kelahiran Jakarta tersebut menyusul dua pemain lainnya, yakni Esteban Vizcarra dan Juan Pablo Pino yang kontraknya tidak diperpanjang.

Manajemen Arema FC pun memahami terkait keinginan salah satu gelandang masa depan Timnas Indonesia itu. Pasalnya, perpindahan pemain ke klub lain pada dasarnya adalah suatu dinamika dalam sepakbola profesional.

"Dia sudah pamit untuk tidak di Arema. Dan kami tidak bisa menghalanginya," bilang General Manajer tim, Ruddy Widodo.

"Jika ada tim lain yang ingin merekrutnya, tidak menjadi masalah. Ini sudah wajar terjadi dalam sepakbola profesional," tambah Ruddy, yang juga enggan menyebutkan klub baru Adam Alis.

Adam Alis sendiri sudah menuliskan salam perpisahannya dengan Arema FC sore lalu. Melalui akun ofisial Instagram-nya, Adam menuliskan beberapa kalimat mengharukan terkait rangkuman perjalanan karirnya selama di Malang tahun ini.

© Intagram

Insta Story Adam Alis Pamitan dari Arema FC.

Datang atas rekomendasi Aji Santoso, Adam Alis mampu menjawab ekspektasi pelatihnya kala di Timnas SEA Games 2015 lalu itu dengan prestasi. Dua trofi juara di turnamen Trofeo Bhayangkara dan Piala Presiden, menjadi bukti sumbangsihnya yang besar untuk Arema FC.

Maka dari itu, hijrahnya Adam Alis diluar dugaan publik sepakbola Malang Raya. Terlebih, ia juga merupakan salah satu pilar andalan di lini tengah. Hanya tiga match yang dilewatinya sepanjang 34 pekan kompetisi, serta mencatat 1 gol dan 5 assist bagi Arema FC.

"Dalam proyeksi tim, posisinya juga masih dipertimbangkan (untuk dipertahankan musim depan)," kata Ruddy.

"Kami ucapkan terima kasih kepada Adam Alis, atas kerja sama dan pengabdiannya satu musim ini," tutup pengusaha transportasi tersebut.