Bhayangkara FC rupanya tak hanya mampu menorehkan gelar juara Liga 1 musim ini, namun juga cetakan sejarah di Museum Rekor Indonesia (MURI) lewat akademi sepakbola mereka. Raihan penghargaan tersebut berhasil dicatat Bhayangkara FC lewat gelaran Bhayangkara Papua Football Festival 2017.
Sebanyak 1.030 anak mengikuti klinik pelatihan yang dipimpin oleh mantan pemain timnas Yeyen Tumena bersama dengan dua pemain Bhayangara FC, Firman Utina dan Jajang Mulyana. Jumlah peserta yang banyak itu lah yang membuat Bhayangkara FC mampu memecahkan rekor.
Bhayangkara Papua Football Festival 2017."Jumlah ini emang luar biasa karena biasanya peserta dari kegiatan serupa cuma puluhan atau ratusan," ungkap Triyono selaku perwakilan dari MURI yang kala itu menghadapi acara tersebut, di Jayapura, Papua, seperti dilansir Kompas.com.
Rupanya terdapat tiga kategori rekor yang telah dipecahkan oleh akademi sepakbola Bhayangkara FC lewat ajang pelatihan tersebut. Kategori tersebut adalah superlatif, karena belum ada acara semacam itu dilakukan oleh pihak lain.
Arak-arakan Bhayangkara FCKategori unik juga disandang oleh ajang tersebut. Terlebih lagi, acara itu sendiri memang diikuti dengan jumlah peserta terbanyak dan belum pernah ada sebelumnya di acara-acara pelatihan sepakbola lainnya. Hal itu yang kemudian dinilai bahwa akademi tersebut berhak meraih penghargaan MURI.
"Kegiatan yang masuk di MURI mesti memenuhi unsur manfaat, pendidikan, atau budaya. Ini yang membedakan MURI dengan lembaga sejenis lainnya," jelas Triyono lagi. "Nah, kami melihat kegiatan coaching clinic dan Bhayangkara Football Festival 2017 ini secara keseluruhan ini memang memiliki manfaat."
Di sisi lain, Bhayangkara FC baru saja pemain andalannya yang berhasil membawa mereka menjadi juara Liga 1 musim ini. Ia adalaha Ilija Spasojevic yang memutuskan untuk hengkang ke Bali United dengan kontrak lebih satu musim dan akan siap membela Serdadu Tridatu pada musim depan nanti.