Patrich Wanggai, bukan pertama kali membela Sriwijaya FC. Ia sempat menjadi pemain Laskar Wong Kito musim 2014/2015.

Tapi kala itu, Patrich Wanggai bersama rekan-rekannya gagal mengantarkan SFC juara. Kali ini, ia berharap cerita berbeda, dengan skuad bintang Laskar Wong Kito, Wanggai datang dengan semangat dan rasa percaya diri yang tinggi.

“Saya akan berikan yang terbaik buat tim, dan mudah-mudahan target juara bisa tercapai,” ucapnya.

Wanggai pun sadar betul, jika tim ini punya ekspektasi yang besar padanya. Ia digadang-gadang sebagai pemain dengan kemampuan striker murni yang bisa jadi mesin gol Laskar Wong Kito.

Pemain berdarah Papua Inipun, sadar betul di posisi itu ia tidak sendiri. Masih ada nama striker berpengalaman Alberto Goncalves.

“Saya siap bersaing dengan Beto dan pemain lainnya. Asal persaingan sehat saja,” ujarnya.

Tak hanya Beto, SFC sebenarnya masih ada nama Manuchekhr Dzalilov, tapi pemain asal Tajikistan ini lebih ke winger. Begitu pun dengan Rizsky Dwi Ramadhana yang juga kerap bermain di posisi sayap kiri.

"Bagi saya tidak masalah, selama persaingan itu sehat dan itu adalah hal yang wajar dalam sepakbola. Sebelas pemain di lapangan dan di luar punya kualitas yang merata dan sama baiknya," jelasnya.