FOOTBALL265.COM - Timnas Indonesia U-23 gagal melangkah ke babak delapan besar cabang olah raga sepak bola Asian Games 2018, setelah takluk lewat darama adu panalti dari Uni Emirat Arab (UEA) di babak 16 besar, Jumat (24/08/18).
Kegagalan Timnas U-23 melangkah ke babak selanjutnya, membuat masyarakat Indonesia kecewa, tidak terkecuali gelandang Persib Bandung, Dedi Kusnandar.
Dado sapaan akrabnya menuturkan, kekecewaan tersebut bukan tanpa alasan, pasalnya Indonesia sering dirugikan oleh keputusan wasit Shaun Evans.
UEA sendiri mencetak dua gol ke gawang Indonesia melalui tendangan penalti, setelah wasit asal Australia tersebut menganggap terjadi pelanggaran di kotak penalti Indonesia.
Dado sempat merasakan keputusan kontroversial wasit Shaun Evans saat laga tandang Liga 1 2017 menghadapi Persija Jakarta. Saat itu, gol Ezechiel Ndouassel ke gawang Macan Kemayoran tidak disahkan oleh wasit asing tersebut.
Sehingga, pada pertandingan tersebut tim Maung Bandung harus mengakui keunggulan Macan Kemayoran dengan skor tipis 1-0.
"Yah kecewa, lihat wasit apalagi pernah punya pengalaman sama wasit itu juga," kata Dado sambil tersenyum.
Mantan kapten Timnas Indonesia U-23 ini menuturkan, secara permainan skuat di bawah asuhan pelatih Luis Milla sudah menampilkan permainan terbaiknya hingga babak adu penalti. Hanya saja, Timnas Indonesia kurang beruntung dan banyak dirugikan dengan keputusan wasit Shaun Evans.
"Permainan sudah bagus malah mendominasi, cuman sayang belum beruntung kita," jelasnya.