Liga Indonesia

Sylvano Comvalius dan Fenomena Asing One Hit Wonder di Liga Indonesia

Rabu, 24 April 2019 15:42 WIB
Editor: Matheus Elmerio Giovanni
© @indosport
Comvalius dan Kecenderungan Asing One Hit Wonder di Liga Indonesia Copyright: © @indosport
Comvalius dan Kecenderungan Asing One Hit Wonder di Liga Indonesia

FOOTBALL265.COM - Sylvano Comvalius segera diresmikan sebagai striker asing teranyar klub sepak bola Indonesia, Arema FC di Liga 1 2019 mendatang.

Setelah beberapa hari terakhir dirumorkan bergabung ke Arema FC, Sylvano Comvalius resmi diumumkan sedang menjalani tes medis.

“Hari ini, calon striker Singo Edan, Sylvano Comvalius, sedang melakukan cek medis. Semoga hasilnya sesuai dengan yang diharapkan,” tulis akun resmi Instagram Arema FC.

Unggahan di akun resmi Arema mengenai Comvalius tersebut merupakan yang pertama kalinya sejak striker asal Belanda tersebut digosipkan akan bergabung.

Setelah kabar ini, Comvalius pun dipastikan akan berseragam Arema FC. Kedatangannya ini pun diyakini akan menjadi tambahan yang sangat berarti untuk Singo Edan.

Ya, Comvalius sendiri meninggalkan sepak bola Indonesia usai dirinya menyabet penghargaan top skorer sepanjang masa, dengan torehan 37 gol bersama Bali United di Liga 1 2017 lalu.

Dengan segala optimisme Aremania dan Arema FC terhadap ketajaman Comvalius, mereka harus tetap berhati-hati. Ada semacam kutukan One Hit Wonder untuk para pemain asing di Liga Indonesia.

Khususnya untuk striker asing, yang hanya satu musim saja tampil beringas di lini depan. Namun musim berikutnya tampil melempem bersama klubnya.

Bukti Striker Asing One Hit Wonder di Liga Indonesia

© GOAL.COM
Eks striker PSM Makassar, Julio Lopez. Copyright: GOAL.COMEks striker PSM Makassar, Julio Lopez.

Sudah ada beberapa pemain asing yang mengalami kutukan ini, seperti yang pertama adalah striker asing PSM Makassar, Fouda Ntsama yang menjadi top skorer Liga Indonesia 1995/96. Namun, musim berikutnya tampil jeblok.

Masih dari PSM, striker asing asal Amerika Latin, Oscar Aravena yang jadi top skor di akhir musim 2003 dengan mengemas 31 gol. PSM juga saat itu berhasil dibawanya berakhir sebagai runner-up.

Setelah tampil ganas bersama PSM, Aravena bergabung ke Persela pada musim 2004. Namun ketajamannya benar-benar menghilang di klub berjuluk Laskar Joko Tingkir itu. 

Bukti lainnya ada nama Julio Lopez yang tampil produktif bersama PSIS Semarang di musim 2003. Dia mencetak sebanyak 13 gol untuk PSIS yang membuatnya diminati oleh Persib pada tahun 2004. Lagi-lagi, keran golnya tak terbuka bersama Maung Bandung.

Musim 2004, Liga Indonesia juga menghadirkan legiun asing yang tampil moncer bersama klubnya. Yakni Camara Fode, yang berakhir sebagai runner-up top skor musim 2004, mengemas 20 gol untuk PKT Bontang. Musim berikutnya? Camara Fode benar-benar kesulitan cetak gol.

Setelah itu, Liga Indonesia belum memakan korban lagi untuk striker asing. Barulah pada musim 2009, ada Ngon A Jam yang tumpul bersama Persebaya Surabaya. Padahal musim 2008/09 sebelumnya, dia mencetak sebanyak 22 gol untuk Sriwijaya FC.

Top Skor Liga Indonesia Jeblok Musim Berikutnya

Comvalius harus waspada dengan para pemain asing di atas, yang jeblok usai di musim sebelumnya mencetak banyak gol, bahkan menjadi top skor seperti dirinya.

Masih kurang bukti? Ada nama Mario Costas yang berhasil menjadi runner-up top skor Liga Indonesia 2011/12 saat tampil untuk Persela Lamongan. Dia berhasil mengemas 22 gol, namun musim 2012 penampilannya benar-benar sangat berbeda.

Ada juga runner-up top skor Liga Indonesia tahun 2013, Djibril Coulibaly yang mencetak 21 gol saat membela Barito Putera. Pindah ke Persib Bandung karena ketajamannya, Djibril Coulibaly seperti lupa mencetak gol, meski dirinya saat itu juara bersama Maung Bandung di Liga Indonesia 2014.

One Hit Wonder kembali terjadi di sepak bola Indonesia, saat striker asal Brasil, Marcel Sacramento mengalami musim yang sulit di Liga 1 2017. Usai menjadi runner-up top skor ISC 2016 dengan 21 gol, penampilan Sacramento di Liga 1 2017 sangat jeblok, bahkan itu membuat Semen Padang harus terdegradasi.

Dengan catatan-catatan legiun asing yang mengalami One Hit Wonder, Sylvano Comvalius perlu waspada dengan penampilannya di Liga 1 2019 bersama Arema FC mendatang. 

Apalagi melihat bukti terakhir, yaitu Sacramento yang tampil jeblok usai musim sebelumnya jadi runner-up top skor ISC 2016. Semen Padang sampai terdegradasi karena ketajamannya seolah-olah menghilang.

Bisakah Sylvano Comvalius mematahkan One Hit Wonder bersama Arema FC di Liga 1 2019? Jika tidak ingin disebut One Hit Wonder, Comvalius nampaknya harus mencetak minimal 20 gol di kompetisi yang akan dimulai pada tanggal 08 Mei mendatang.

Euforia Arema FC Juara Piala Presiden 2019

Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga 1 dan Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT