FOOTBALL265.COM - Sudah banyak sponsor yang menyokong Liga Indonesia dari dulu hingga kini dan kira-kira mana yang lebih berkesan bagi penggemar sepak bola nasional?
Menjelang bergulirnya kompetisi Liga 1 2019, operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) resmi mengumumkan perusahaan e-commerce ternama, Shopee, sebagai sponsor baru.
Hal ini diumumkan langsung oleh Media dan Public Relation PT LIB Hanif Marjuni. Baik PT LIB dan Shopee memiliki sejumlah tujuan yang sederhana bagi si kulit bundar Tanah Air.
"Alasan utama kerja sama ini karena kami dengan Shopee memiliki visi dan misi yang sama, yaitu memajukan serta mengembangkan sepak bola Indonesia,” kata Hanif, Jumat (10/5/19).
Liga 1 2019 sendiri rencananya bakal dimainkan pada 15 Mei dan berakhir 22 Desember mendatang. Jadwal tersebut membuat para peserta siap menghadapinya.
Meski demikian, sebelum Shopee terjun menjadi sponsor di Liga Indonesia, beberapa perusahaan terdahulu sempat menjadi penyokong kompetisi sepak bola Tanah Air.
Lantas, dari banyaknya sponsor yang mendukung Liga Indonesia (teratas), kira-kira mana yang paling berkesan bagi penggemar sepak bola?
1. Liga Dunhill
Sejak dileburnya Galatama dan Perserikatan menjadi Liga Indonesia pada 1994 silam, sponsor pertama yang masuk adalah dari perusahaan rokok asal Inggris, Dunhill.
Kompetisi pun berubah nama menjadi Liga Dunhil selama dua musim dari 1994 hingga 1996. Dalam masa baktinya Liga Dunhill memunculkan sepasang klub Kota Kembang, yakni Persib Bandung (1994/95) dan Mastrans Bandung Raya (1995/96), sebagai kampiun.
2. Liga Kansas
Turnamen sepak bola Indonesia tampaknya belum bisa lepas dari perusahaan rokok. Kali ini Kansas masuk untuk menjadi sponsor Liga Indonesia selama semusim 1996/97.
Liga Kansas ini sukses menghadirkan Persebaya Surabaya menjadi juara liga usai kapten Aji Santoso, Jacksen F. Tiago, dan Reinold Pieters sukses menjebol gawang Bandung Raya di laga final yang berkesudahan dengan kedudukan 3-1.
3. Liga Indonesia Bank Mandiri
Selepas krisis moneter (1997-1999), liga kembali bergulir dan dibiayai oleh Bank Mandiri pada musim 1999-2004 alias lima musim.
Liga Indonesia Bank Mandiri (LIBM) sukses menghadirkan PSM Makassar (1999/00), Persija Jakarta (2001), Petrokimia Putra (2002), Persik Kediri (2003), dan Persebaya (2004) sebagai juara.
LIBM sempat menyajikan pertarungan tahta juara antara Persija, PSM, dan Persebaya pada 2004 silam, khususnya di pertandingan pamungkas pekan ke-37.
Ketiga klub tersebut masih berpeluang juara sehingga di laga terakhir akan menentukan nasib Persebaya, Persija, dan PSM. Persebaya akhirnya menang 2-1 atas Persija dan PSM sukses menekuk PSMS Medan dengan skor 2-1. Andai skor akhir berbeda kemungkinan juaranya juga lain.
4. Liga Djarum Indonesia
Lalu kompetisi Bumi Pertiwi kembali disponsori perusahaan rokok. Kali ini Djarum yang menjadi pemilik modal untuk menjalankan satu musim kompetisi.
Djarum menjadi sponsor sejak 2005 hingga 2011. Berbagai nama mulai dari Liga Djarum, Djarum Indonesia Super League menghiasi kompetisi Tanah Air.
Persipura Jayapura (2005, 2008/09, 2010/11), Persik Kediri (2006), Sriwajaya FC (2007/08), Arema FC (2009/10) adalah tim-tim yang menjadi juara.
5. Bank QNB
Secara mengejutkan sponsor baru Liga Indonesia pada 2015 berasal dari perusahaan asing, yakni Bank Qatar National Bank (QNB).
Sebab Liga Indonesia sempat tak memiliki sponsor pasca ditinggal Djarum. Namun kerja sama antara QNB dan Liga Indonesia hanya seumur jagung.
Karena Indonesia, tepatnya PSSI mendapat hukuman dari FIFA yang tak bisa menjalankan roda kompetisi sebagai mana mestinya.
6. Gojek-Traveloka
Lalu pasca dipulihkan, Liga Indonesia mendapat dukungan dari karya anak bangsa, yaitu Gojek dan Traveloka untuk menjadi sponsor pada musim 2017.
Dua perusahaan besar ini pun menghadirkan juara baru dari klub yang tidak terduga, yakni Bhayangkara FC. Sebab The Guardian baru terbentuk pada 2015 lalu.
7. Liga Gojek
Terakhir, pasca Traveloka menarik diri, Liga Indonesia tetap didukung penuh oleh Gojek pada musim 2018. Kompetisi pun tetap bergulir.
Meski begitu pada musim 2018 terdapat berbagai insiden yang begitu membekas diingatan pencinta sepak bola nasional seperti match fixing hingga kekerasan suporter.
Meski demikian laga penentuan menjadi juara juga begitu menarik antara Persija dan PSM. Mereka memiliki poin yang sama sampai akhirnya ditentukan pada pekan terakhir.
Persija sukses mengalahkan Mitra Kukar dengan skor 2-1 sementara PSM sukses mencukur PSMS dengan angka 5-1. Tabel klasemen pun membuat Persija menjadi juara.
Rully Nere Pusing Ada Timnas Wanita Mendadak Hamil
Terus Ikuti Update Liga 1 2019 dan Sepak bola Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT