Liga Indonesia

Kapok Didenda Komdis, PSIS Semarang Siapkan Kamera Video di Semua Tribun

Senin, 17 Juni 2019 11:34 WIB
Penulis: Prabowo | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Suporter PSIS Semarang, Panser Biru. Copyright: © Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Suporter PSIS Semarang, Panser Biru.

FOOTBALL265.COM - PSIS Semarang mendapatkan sanksi cukup besar dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Manajemen tim berjuluk Laskar Mahesa Jenar itu wajib membayar denda Rp175 juta akibat kasus pelemparan botol saat melawan Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya.

CEO PSIS, Yoyok Sukawi, menyebut pihaknya sejaitnya sudah mengevaluasi dari dua laga kandang saat menjamu Kalteng Putra dan Persija. Ada dua hal yang sudah disiapkan panpel dan manajemen agar sanksi serupa tidak terulang.

"Pertama, panpel nanti wajib membuat rekaman di masing-masing tribun. Artinya aktivitas suporter di seluruh tribun akan kita dokumentasikan," kata Yoyok kepada INDOSPORT, Senin (17/06/19).

"Jadi nanti ketahuan sebenarnya ada pelemparan atau tidak dan bisa jadi bahan bukti kami. Kalau sanksinya nanti tidak sesuai dengan fakta di lapangan tinggal diputar saja videonya," tambahnya.

Menurutnya, rekaman tersebut menjadi sangat penting dan bahan untuk mengajukan banding jika hukuman yang diterima tidak sesuai dengan fakta yang terjadi. Yoyok menilai, dengan adanya inovasi itu, diharapkan akan ada keadilan dalam pemberian sanksi.

"Kalau ternyata suporter tim tamu yang melempar dan kita yang dihukum, tinggal diputar saja videonya. Kita sudah siapkan kamera untuk merekam semua aktivitas itu. Selain itu ada juga kamera untuk pengambilan rekaman dari jarak jauh kalau ada yang melempar dari luar stadion," ujarnya.

Sementara langkah kedua, panpel akan membentuk tim khusus untuk sweeping pedagang yang masih menjual air mineral dalam botol di tribun penonton. Langkah itu sesuai dengan usulan dan keluh kesah dari para suporter.

"Itu usulan yang bagus ya. Kan memang tidak boleh ada botol yang masuk ke tribun. Jadi akan kita sweeping lebih ketat nanti," tegas CEO PSIS Semarang.