FOOTBALL265.COM – Penyelenggara Copa America 2019, CONMEBOL, menjawab tudingan Lionel Messi telah berbuat korupsi menyusul kegagalan Argentina mencapai final dan hanya meraih juara ketiga turnamen.
Pihak CONMEBOL merilis pernyataan resmi yang dibagikan melalui akun Twitter resminya, terkait dengan tuduhan korupsi yang dialamatkan oleh striker Argentina, Lionel Messi, usai menaklukkan Chile di babak playoff Copa America 2019, Minggu (07/07/19).
Comunicado Oficial pic.twitter.com/x6DE1emoSQ
— CONMEBOL.com (@CONMEBOL) July 7, 2019
“Tuduhan (korupsi oleh Lionel Messi) tersebut mewakili kurangnya rasa hormat terhadap kompetisi,” tulis Conmebol yang dinukil Foxsport Asia.
“Di dalam sepak bola, terkadang ada yang menang dan kalah dan menerima hasil pertandingan dengan loyal dan hormat adalah dasar dari pertandingan fair. Begitu juga dengan keputusan wasit, manusia tidak akan pernah sempurna,” lanjut mereka.
CONMEBOL menegaskan bahwa 12 negara yang ikut serta Copa Amerika memiliki kondisi yang sama, sehingga tuduhan itu justru telah membuat integritas turnamen tercoreng.
Lembaga yang berdiri sejak 2016 silam itu mengakui sudah bekerja tanpa kenal lelah untuk selalu bersikap transparan, profesional di dalam mengembangkan sepak bola Amerika Serikat.
Tuduhan Lionel Messi terhadap wasit yang terlibat korupsi mencuat setelah dia diganjar kartu merah akibat terlibat cekcok oleh bek Chile, Gary Medal.
Dalam kritiknya usai pertandingan, bintang Barcelona 33 tahun itu juga menyebut Brasil sengaja dipersiapkan untuk menjuarai gelaran Copa America.
Di babak playoff ini, Argentina berhasil meraih juara ketiga usai menang atas Chile dengan skor 2-1. Dua gol Argentina dari Paulo Dybala dan Sergio Aguero hanya dibalas sekali oleh Arthuro Vidal.
Sayangnya, Messi memboikot acara penerimaan medali perunggu atas pencapaian Tim Tango di turnamen setelah insiden kartu merah itu.
Kekecewaan Messi sendiri sebenarnya sudah dirasakan ketika Argentina ditaklukkan Brasil di babak semifinal. Argentina yang menelan kekalahan 0-2 dirugikan lantarannya banyaknya pelanggaran yang diabaikan wasit.