FOOTBALL265.COM - Ungguli attribute dua bek Timnas Indonesia, pelatih Simon McMenemy layak memanggil Keziah Veendorp ke kualifikasi Piala Dunia 2022 bulan September mendatang.
Timnas Indonesia sendiri tergabung dalam Grup G di putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2022 nanti. Grup yang lumayan ringan, namun tetap tidak mudah lantaran mayoritas rival Garuda di grup ini pernah menaklukkan Timnas Indonesia.
Sebut saja tim-tim seperti Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Ketiga tim tersebut bukanlah lawan yang berat namun dalam beberapa kesempatan terakhir tepatnya di ajang Piala AFF, skuat Merah-Putih selalu kesulitan meraih kemenangan.
Salah satu kelemahan Timnas Indonesia dalam beberapa pertandingan terakhir mungkin terletak pada sektor pertahanan, di mana empat gol telah bersarang dalam tiga pertandingan uji coba terakhir anak asuh Simon McMenemy.
Dalam laga kontra Yordania bahkan celah tersebut semakin terlihat, di mana pemain belakang Timnas tampak kesulitan bahkan kalah saing untuk berduel satu lawan satu, atau duel udara dengan pemain lawan yang punya postur tubuh tinggi.
Namun jika Simon McMenemy mau memanggil salah satu pemain keturunan yang berkarier di Eropa, Keziah Veendorp jelang laga perdana kualifikasi Piala Dunia 2022 nanti, mungkin pertahanan Timnas bisa lebih baik.
Pasalnya pemain berusia 22 tahun tersebut memiliki atribut cukup baik, setidaknya dalam game Football Manager 19, dan mampu mengungguli attribute tiga pemain belakang Timnas Indonesia.
Melansir dari data fmdataba.com, diketahui jika Keziah mempunyai rate kemampuan bertahan sebesar 12, sementara tiga bek Timnas lain seperti Yanto Basna, Hanasmu Yama, dan Achmad Jufriyanto berada di bawahnya.
Yanto Basna hanya memiliki kemampuan bertahan 10, sedangkan Hansamu Yama dan Achmad Jufriyanto sedikit lebih baik dengan meraih nilai 11.
Belum lagi kekuatan fisik yang dimiliki Keziah. Meski baru berusia 22 tahun namun pemain FC Emmen ini sukses mengungguli dan mengimbangi tiga pemain Timnas.
Keziah tercatat mempunyai kekuatan fisik sebesar 12, angka yang sama dengan Achmad Jufriyanto. Sementara Hansamu Yama berada di bawah dengan selisih satu angka, dan Yanto Basna menjadi pemain yang punya kekuatan fisik paling lemah yakni 10.
Namun data di atas tak bisa menjadi acuan pasti tentang kemampuan individu para pemain. Bisa saja sang pemain memiliki kemampuan yang lebih tinggi atau lebih rendah dari rate attribute dalam game Football Manager.