Liga Indonesia

Terancam Sepi Penonton, Pelatih Arema FC Imbau Aremania Tak Pilih-pilih Lawan

Minggu, 18 Agustus 2019 17:51 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Lanjar Wiratri
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Pelatih Arema FC, Milomir Seslija saat di Stasiun Gajayana Malang, Senin (24-06-19). Foto: Ian Setiawan/INDOSPORT Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Pelatih Arema FC, Milomir Seslija saat di Stasiun Gajayana Malang, Senin (24-06-19). Foto: Ian Setiawan/INDOSPORT

FOOTBALL265.COM - Pelatih Arema FC, Milomir Seslija, berharap Aremania tidak memilih-milih lawan. Milomir Seslija ingin Aremania tetap memberikan dukungan, termasuk saat Singo Edan menjamu Barito putera dalam lanjutan pekan ke-15 Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Senin (19/08/19).

Imbauan itu tak lepas dari jadwal yang kini dihadapi tim Singo Edan. Tak hanya di luar kategori big match, pertemuan dengan Barito Putera juga digelar pada Hari Senin yang notabene hari kerja.

Faktor itu lah yang membuat Arema FC kontra tim Laskar Antasari terancam sepi penonton. Tidak ada antrian sama sekali dari Aremania meski loket pemesanan tiket di Kantor Arema FC sudah dibuka sejak dua hari lalu.

"Saya tidak tahu apa penyebabnya. Karena ketika kami melawan Persebaya dan tim berat lainnya, mereka mencari-cari tiket dengan keras," beber Pelatih Arema FC, Milomir Seslija.

"Tapi ketika melawan Barito, saya tidak melihat situasi seperti itu. Padahal, melawan Barito juga termasuk penting bagi kami," tambahnya.

Maka dari itu, dia tetap berharap Aremania tidak memilih-milih lawan untuk datang ke Stadion Kanjuruhan. Jika persoalannya ada di jadwal yang tepat di hari kerja, maka lawan Persebaya seharusnya bisa menjadi perbandingan.

"Ketika lawan Persebaya, kick-off malah sore hari dan penonton full. Besok melawan Barito dimulai malam hari, sehingga tidak ada alasan lagi bagi Aremania untuk datang, karena ada cukup waktu setelah bekerja," pungkas Milomir.

Fenomena sepinya penonton sudah dialami Arema FC di Liga 1 musim ini. Laga menjamu Bhayangkara FC menjadi rekor terendah melalui kehadiran hanya 5.234 pasang mata di Kanjuruhan, 26 Juli lalu.