FOOTBALL265.COM - Kekalahan yang diderita Manchester United dari Crystal Palace dalam lanjutan Liga Inggris 2019/20 menunjukkan statistik bahwa anak asuh Ole Gunnar Solskjaer tak cocok bermain dominan atas lawannya.
Dilansir dari The Independent, sejak kursi kepelatihan diambil alih oleh Solskjaer, Man United telah menjalani 32 laga dengan perincian 17 kemenangan, lima hasil seri dan 10 kekalahan.
Dalam 11 dari 32 laga bersama Solskjaer, termasuk melawan Crystal Palace, Manchester United selalu tampil dominan dengan menguasai 60 persen penguasaan bola. Hasilnya, mereka hanya mampu meraih lima kemenangan, tiga hasil seri dan tiga kali kekalahan.
Catatan tersebut memang tak mengecewakan, namun lain cerita jika dibandingkan saat Solskjaer pertama kali melatih Man United pada 2018. Mereka terhitung jarang menguasai bola dan mendominasi permainan, tapi mampu memenangi laga.
Tercatat kemenangan Manchester United di bawah Solskjaer didapat dari tim-tim yang kerap menguasai bola seperti Chelsea, Tottenham Hotspur, Arsenal, dan Paris Saint-Germain. Statistik ini kian membuktikan bahwa Setan Merah hanya perlu bermain aman tanpa perlu menguasai laga untuk menang.
Terlepas dari empat laga melawan tim yang disebutkan sebelumnya, dalam 28 pertandingan lain Man United terhitung 14 kali menguasai permainan dan 14 kali tampil aman. Hasilnya? skuat asuhan Solskajer hanya mampu menang empat kali saat menguasai permainan dan menang sembilan kali saat tampil aman.
Catatan-catatan tersebut pun menjadi bukti bahwa Manchester United di bawah arahan Ole Gunnar Solksjaer tak perlu tampil atraktif layaknya Liverpool. Namun, cara tersebut tentunya akan memberi dampak buruk pada citra Setan Merah sebagai klub raksasa Inggris dan Eropa.