FOOTBALL265.COM - Bek asing klub Liga 1 PSM Makassar, Aaron Evans, menceritakan pengalamannya selama mengenakan kostum klub kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan di 2019.
Pemain berdarah Australia-Kroasia menjadikan musim 2019 sebagai yang paling berkesan selama kariernya. Alasannya, Aaron Evans seperti telah mencapai puncak karirnya sebagai pesepak bola profesional.
"Untuk saya pribadi, saya menjalani musim yang sangat luar biasa bersama PSM," ungkap Evans kepada redaksi berita INDOSPORT via aplikasi pesan instan WhatsApp, Jumat (20/12/19).
Pemain berusia 24 tahun menyebut beberapa faktor sehingga membuat dirinya sulit melupakan perjalanan karier di musim 2019 bersama PSM yang dihiasi trofi Kratingdaeng Piala Indonesia 2018/19.
Pemilik nomor punggung 2 di PSM menyebut kalau dirinya sangat puas menjadi pemain yang paling sering mentas sepanjang musim 2019. Ia juga sangat senang membuat beberapa gol yang sangat penting bagi klubnya, PSM Makassar.
"Saya membuat beberapa gol yang sangat penting untuk klub ini. Juga menjadi pemain yang memiliki menit bermain paling banyak dibandingkan pemain lain," tutur eks Barito Putera ini.
Evans memperkuat PSM di tiga kompetisi resmi musim ini yakni Kratingdaeng Piala Indonesia 2018/19, Shopee Liga 1 2019, dan Piala AFC 2020. Ia membuat lima gol yang bisa dibilang sangat berharga untuk PSM.
Dari tiga kompetisi resmi itu juga, Evans mencatatkan 45 penampilan dan menjadi yang paling banyak dibandingkan pemain PSM lain. Dengan rincian, 29 laga di Liga 1, 10 laga di piala Indonesia, dan 6 laga di Piala AFC.
Satu gol dibuat Evans pada leg kedua semifinal zona ASEAN Piala AFC melawan Becamex Binh Duong. Gol tersebut sempat membangkitkan asa PSM untuk lolos ke final sebelum gagal akibat kalah produktivitas gol tandang.
Pada Piala Indonesia, Evans membuat dua gol. Satu gol dibuat pada leg kedua semifinal yang memastikan PSM lolos ke final. Sedangkan satu gol lainnya dihasilkan pada leg kedua final yang mengantarkan gelar juara.
Sedangkan dua gol Evans lainnya diciptakan diajang Liga 1. Meski semuanya berasal dari tendangan penalti, tapi dua gol itu menyelamatkan PSM dari kekalahan di kandang sendiri saat melawan Borneo FC dan PSS Sleman.