FOOTBALL265.COM - Shin Tae-yong resmi diperkenalkan sebagai pelatih baru timnas Indonesia. Berikut ini catatan serta rekam jejak para pelatih asal Korea Selatan yang pernah menangani negara-negara ASEAN. Siapa paling bersinar?
PSSI selaku induk federasi sepak bola Indonesia resmi menunjuk pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, sebagai pelatih baru timnas Indonesia menggantikan Simon McMenemy yang sebelumnya diberhentikan.
Mantan pelatih timnas Korea Selatan tersebut bahkan telah diperkenalkan ke publik pada Sabtu (28/12/19) sore WIB, dan bertempat di Stadion Pakansari, Cibinong.
Dalam jumpa pers yang dihadiri oleh Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, wakil Ketua Iwan Budianto, dan Sekretaris Jenderal Ratu Tisha tersebut, Shin Tae-yong disebut meneken kontrak selama empat tahun.
"Finalisasi kontrak telah selesai dilaksanakan. Shin Tae-yong akan menjalankan proyek jangka panjang selama empat tahun. Ada klausul kenapa empat tahun," ujar Mochamad Iriawan, atau yang akrab disapa Iwan Bule.
Resmi menukangi Timnas Indonesia, tugas pertama Shin Tae-yong bersama skuat Garuda pun terbilang cukup berat yakni mengawal Merah-Putih dalam laga melawan Thailand, Vietnam, serta UEA di Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Shin Tae-yong sendiri akan menjadi pelatih Korea Selatan kelima yang resmi melatih negara ASEAN, atau yang pertama dalam sejarah Timnas Indonesia.
Jauh sebelum Shin Tae-yong, beberapa negara ASEAN pernah mencoba ketangguhan pelatih Korea Selatan sebagai juru latih mereka, bahkan ada yang masih bertahan hingga sekarang dan banyak memberikan gelar juara.
Lantas siapa sajakah pelatih tersebut? Lebih lengkapnya, berikut INDOSPORT coba merangkum dan mengulas catatan para pelatih asal Korea Selatan saat menukangi negara ASEAN.
1. Brunei Darussalam (Kwon Oh-son)
Negara pertama dan mungkin menjadi pelopor kedatangan pelatih Korea Selatan ke negara ASEAN adalah Brunei Darussalam yang merekrut Kwon Oh-son pada 2008 silam.
Mantan pelatih Seoul Metropolitan Government tersebut sebelumnya menukangi Brunei U-17 sejak 2007, namun setahun berselang ia diangkat menjadi pelatih timnas senior, menggantikan Mohd Ali Mustafa.
Meski gagal memberikan gelar juara buat Timnas Brunei, eks pemain Hyundai Horang-i ini terbilang loyal dan menjadi kepercayaan federasi sepak bola Brunei.
Terbukti dirinya telah empat kali ditunjuk sebagai pelatih Brunei pada 2008, 2012–13, 2016, dan 2018. Kwon Oh-son pun masih menjadi kepercayaan untuk menukangi kategori usia U-17 hingga U-23 dalam rentang waktu 2007-2015.
2. Kamboja (Lee Tae-hoon dan Yoo Kee-heung)
The Angkor Warriors juga menjadi pelopor kedatangan pelatih Korea Selatan di kawasan ASEAN, di mana Kamboja sempat mendatangkan Yoo Kee-heung pada 2007, dan bertahan hingga Juli 2008.
Pada 2010, Kamboja kembali merekrut pelatih asal Korea Selatan, yakni Lee Tae-hoon, dan bertahan selama dua tahun atau hingga Mei 2012.
Lee Tae-hoon tampaknya menjadi idaman federasi sepak bola Kamboja. Dia kembali menukangi timnas di sana pada 2013 dan kali ini bertahan cukup lama hingga empat tahun atau sampai 2017.
Berdasarkan statistik, Lee Tae-hoon paling banyak memberikan kemenangan ketimbang pelatih-pelatih lain. Tercatat pelatih yang kini berusia 58 tahun tersebut meraih 13 kemenangan, dua hasil seri, serta 20 kekalahan dalam 35 laga.
3. Vietnam (Park Hang-seo)
Terakhir ada Timnas Vietnam, negara yang mungkin paling sukses saat dilatih oleh orang Korea Selatan. Skuat berjuluk The Golden Star tersebut mendatangkan Park Hang-seo pada 2017, dan masih bertahan hingga sekarang.
Park Hang-seo berhasil membawa Vietnam menjadi salah satu negara kuat di ASEAN bahkan Asia. Salah satu pencapaiannya adalah membawa Vietnam U-23 menjadi runner-up Piala Asia 2018.
Bersama timnas senior Vietnam, ia pun berhasil menyumbangkan gelar piala AFF di tahun yang sama. Berkat jasanya di sepak bola ASEAN, Park Hang-seo sampai mendapat gelar Friendship Order dari pemerintah setempat.
Gelar tersebut merupakan tanda terima kasih pemerintah Vietnam terhadap orang asing yang telah berkontribusi besar membangun, mengonsolidasikan, dan mengembangkan potensi negara mereka di mata dunia.