In-depth

1 Karakter Ini Bikin Manchester United Tak Akan Sukses Bersama Solskjaer

Minggu, 5 Januari 2020 18:43 WIB
Editor: Matheus Elmerio Giovanni
 Copyright:

FOOTBALL265.COM – Manchester United kembali mengalami tren negatif di Liga Inggris dan yang sedang ramai adalah perdebatan antara Ole Gunnar Solskjaer dan Robin van Persie.

Ya, Manchester United kembali gagal menang dalam dua laga beruntun setelah pergantian tahun baru 2020. Mereka mencatat sekali kalah dari Arsenal dan ditahan imbang tanpa gol oleh Wolverhampton Wanderers.

Hasil imbang tanpa gol kontra Wolves membuat anak-anak asuhan Ole Gunnar Solskjaer harus memainkan laga ulang di babak ke-3 Piala FA 2019/2020.

Yang paling parah adalah mereka harus menelan kekalahan memalukan di Stadion Emirates dari Arsenal. Tak tanggung-tanggung mereka kalah 2-0 dengan kedua gol terjadi di babak pertama.

Usai pertandingan Arsenal vs Manchester United, komentar atau lebih tepatnya kritikan pun seperti biasa mengarah pada Setan Merah. Salah satunya dari mantan striker mereka, Robin van Persie yang kini jadi pandit sepak bola.

“Saya melihatnya (Solskjaer) tersenyum setelah laga seperti itu (melawan Arsenal). Itu bukan momen yang pas untuk tersenyum.

“Ketika saya mendengar Ole, dia terdengar seperti orang ramah. Saya ingin melihatnya sedikit menjadi pemarah. Mereka (pemain Man United) butuh rencana dan sedikit rasa takut terhadap pelatih," ucap Van Persie dilansir dari Mirror.

Mungkin Van Persie adalah sebagian dari banyak fans Manchester United yang sudah gregetan melihat permainan Paul Pogba cs yang kian hari makin menurun.

Tapi kritikan Van Persie yang jelas menuju pada pelatih Manchester United, ternyata mendapat balasan pedas dari Solskjaer.

"Saya tidak tahu Robin (van Persie) dan Robin tidak tahu saya. Satu hal yang pasti, dia tidak punya hak untuk mengkritik gaya kepelatihan saya dan tentu itu tidak mengubah apa-apa," tutur Solskjaer, dilansir laman berita Mirror.

"Robin sudah sempat mengambil seragam nomor punggung 20 dan itulah segalanya yang bisa dia dapatkan. Jangan samakan ini dengan Abad Pertengahan," tutupnya.

Perumpamaan 'Abad Pertengahan' dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa pola kepelatihannya tidak terjebak di masa lampau dan tidak perlu dibanding-bandingkan.

Jawaban Solskjaer kepada kritikan Van Persie jelas saja blunder karena itu menunjukkan sisi lain dari dirinya yang selama ini dikenal dan dilihat oleh para fans Manchester United di seluruh dunia.

Sisi lain dari jawaban Solskjaer yang mengamuk usai dikritik Van Persie menjelaskan bahwa dirinya punya karakter anti-kritik ketika gaya kepelatihannya dikomentari.

Hal ini semakin jelas di mana sebelumnya kritikan-kritikan yang mengarah pada Manchester United hanya tertuju pada penampilan para pemain saja. Dan itu berasal dari para pandit Televisi di Inggris, seperti Gary Neville, Rio Ferdinand atau Paul Scholes.

Di mana nama-nama tersebut merupakan rekan-rekan satu tim Solskjaer semasa bermain untuk Manchester United atau lebih dikenal sebagai Class of 92.

Barulah saat Van Persie mengungkapkan kritikan yang ditujukan pada gaya melatih Solskjaer di Manchester United, sikap anti-kritik itu terlihat jelas. Padahal kritik dari Van Persie kurang lebih benar adanya.

Penampilan Manchester United Memang Makin Merosot

© Michael Regan/GettyImages
Manchester United unggul atas Manchester CIty dalam pertandingan Liga Inggris 2019-2020 pekan ke-16 di Etihad Stadium Copyright: Michael Regan/GettyImagesPenampilan Manchester United Memang Makin Merosot di bawah asuhan Ole Gunnar Solskjaer

Ya, kritikan Van Persie menyebut bahwa Solskjaer harus bisa sedikit lebih marah agar para pemain Manchester United tak seenaknya dan sedikit rasa takut pada pelatih.

Kritikan itu memang benar adanya dan Van Persie juga seperti mencontohkan gaya kepelatihan Manajer legendaris Setan Merah, Sir Alex Ferguson. Yang memang sangat disiplin sehingga para pemain benar-benar menghormatinya dan tak ada yang sembarangan dalam bersikap.

Terlebih lagi jika kita melihat lebih dalam statistik penampilan Manchester United di bawah kepelatihan Solskjaer. Tak ada kemajuan signifikan, bahkan bisa dibilang mengkhawatirkan.

Tercatat dalam 60 pertandingan Liga Inggris bersama Solskjaer, Manchester United menang 23 kali, seri 14 kali, dan kalah 23 kali. Sejauh musim ini, Man United pun hanya mampu bertengger di posisi lima klasemen sementara Liga Inggris dengan torehan 31 poin.

Lebih parahnya lagi, Manchester United menelan kekalahan dari Arsenal yang empat laga sebelumnya tanpa kemenangan di Liga Inggris. Pogba cs juga gagal memangkas jarak dengan Chelsea yang ada di posisi ke-4 dengan raihan 36 poin.

Penampilan menurun Manchester United makin berlanjut ketika mereka ditahan imbang tanpa gol oleh Wolves di babak ke-3 Piala FA, Minggu (05/01/20) dini hari WIB tadi.

Beberapa catatan minor terdapat di laga Piala FA antara Wolves vs Manchester United. Dimulai dari Man United gagal mencatat satu shot on target pun ke gawang tuan rumah. Ini merupakan kedua kalinya mereka punya statistik memalukan (tanpa shot on target) di semua kompetisi musim ini.

Tak hanya statistik shot on target, hasil imbang tanpa gol dini hari tadi juga mengukir sejumlah fakta memalukan untuk Man United dan Solskjaer harusnya sadar.

Fakta memalukannya adalah pertama kalinya untuk mereka tak mencetak gol sama sekali dalam 14 pertemuan kontra Wolves di semua kompetisi. Terakhir kali tanpa cetak gol adalah saat kalah 0-1 pada Januari 2004 silam.

Imbang dan harus menjalani laga ulangan juga menjadi yang pertama kalinya untuk Manchester United di babak ke-3 Piala FA sejak musim 2012/13 lalu. Pada musim itu, setelah laga ulangan, akhirnya mereka tersingkir oleh West Ham United di Old Trafford.

Dengan statistik mengatakan tanpa shot on target dan juga sejumlah fakta memalukan dalam sejarah Manchester United, harusnya Ole Gunnar Solskjaer bisa lebih terbuka pada semua kritikan yang datang. Khususnya yang tertuju pada dirinya, seperti contohnya kritik dari Robin van Persie.

Jika dari Van Persie saja dia marah karena dikritik, jangan harap Solskjaer bisa sukses bersama Manchester United. Karena Setan Merah akan terus begini-begini saja, apalagi di Liga Inggris.