Liga Indonesia

Kutukan Kursi Panas Pelatih Persebaya di Awal Musim Liga 1, Aji Santoso Bisa Selamat?

Selasa, 28 Januari 2020 19:11 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Yohanes Ishak
© Fitra Herdian Ariestianto/INDOSPORT
Persebaya Surabaya tampak memiliki kutukan kursi panas untuk posisi pelatih kepala tim di setiap awal musim Liga 1, Aji Santoso bisa selamat? Copyright: © Fitra Herdian Ariestianto/INDOSPORT
Persebaya Surabaya tampak memiliki kutukan kursi panas untuk posisi pelatih kepala tim di setiap awal musim Liga 1, Aji Santoso bisa selamat?

INDOSPORT. COM - Persebaya Surabaya tampak memiliki kutukan kursi panas untuk posisi pelatih kepala tim di setiap awal musim Liga 1, Aji Santoso bisa selamat?

Perjalanan Persebaya Surabaya dalam menghiasi kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia Liga 1, tak lepas dari kebijakan pergantian pelatih. Sejak pertama kali promosi pada Liga 1 2018, Persebaya Surabaya sudah dilatih oleh empat nama, mulai dari Alfredo Vera, Djajang Nurdjaman, Wolfgang Pikal, dan yang kini masih menjabat, Aji Santoso.

Kalau secara prestasi, raihan terbaik Persebaya Surabaya dilalui bersama Aji Santoso pada Liga 1 2019. Musim lalu, tangan dingin Aji Santoso dalam meracik strategi sukses membawa Persebaya Surabaya menduduki peringkat kedua klasemen akhir.

Prestasi seperti ini tentu diharapkan bisa terulang, atau bahkan lebih baik lagi musim depan. Apalagi Aji Santoso pada masa bursa transfer jelang Liga 1 2020, baru saja berhasil mendatangkan pemain sekelas Makan Konate, yang musim lalu membela Arema FC dan tampil produktif dengan torehan 16 gol serta 11 assists.

Sayangnya, ambisi untuk meraih kejayaan di Liga 1 2020 nanti, bisa saja terhalang oleh sebuah kutukan. Posisi pelatih Persebaya Surabaya setiap awal musim Liga 1 selalu menjadi kursi panas dan mengancam kenyamanan Aji Santoso.


Liga 1 2018

© Fitra Herdian/Football265.com
Pelatih Persebaya Surabaya, Angel Alfredo Vera. Copyright: Fitra Herdian/Football265.comPelatih Persebaya Surabaya, Angel Alfredo Vera.

Pada pentas Liga 1 2018, Persebaya awalnya dilatih Alfredo Vera. Namun di bawah asuhan Vera, perjalanan Persebaya tampak begitu suram. Persebaya dalam 18 laga awal hanya bisa meraih lima kemenangan, tujuh imbang, dan enam kekalahan.

Manajemen Persebaya lantas memberhentikan Vera dan menggantinya dengan Djajang Nurdjaman. Sosok Djanur sendiri baru benar-benar melatih jelang laga pekan ke-20, yang mana Persebaya sedang tercecer di urutan 13 klasemen dengan torehan 25 poin.

Hasilnya luar biasa, Djanur pelan-pelan bisa membangkitkan mental bertanding Persebaya. Hingga akhirnya Persebaya racikan Djanur bisa menyelesaikan musim Liga 1 2018 di urutan lima klasemen.

Liga 1 2019

© persebaya.id
Pelatih Persebaya Surabaya, Djajang Nurdjaman. Copyright: persebaya.idPelatih Persebaya Surabaya, Djajang Nurdjaman.

Persebaya Surabaya masuk lima besar di musim perdana, tentu membuat Djajang Nurdjaman lebih optimistis menatap kompetisi Liga 1 2019. Berbekal rekrutan anyar seperti Amido Balde yang merupakan eks penyerang Celtic, Djanur berharap Persebaya Surabaya bisa memanaskan persaingan perburuan gelar juara.

Sayangnya, start Djanur tak terlalu baik di Liga 1 2019. Empat laga awal Liga 1 2019, Djanur gagal memberikan satu pun kemenangan untuk timnya, dengan rincian sekali kalah dan empat imbang.

Djanur sebenarnya bisa bangkit di laga pekan ke-5 hingga ke-7, lantaran sukses membawa Persebaya Surabaya meraih tiga kemenangan beruntun. Namun setelahnya nasib berkata lain, hasil dua kekalahan, tiga imbang, dan sekali menang sampai laga pekan ke-13, membuat Djanur terdepak dari posisinya sebagai pelatih Persebaya Surabaya.

Djanur kemudian digantikan Wolfgang Pikal yang akhirnya juga diberhentikan. Barulah ketika Liga 1 2019 tinggal menyisakan sembilan laga lagi, Aji Santoso masuk melatih dan mengantarkan Persebaya Surabaya menjadi runner-up.

Belajar dari cerita Alfredo Vera dan Djanur yang sama-sama terdepak dari kursi kepelatihan Persebaya Surabaya di awal musim Liga 1, mungkin saja membuat posisi Aji Santoso kini tak aman. Apalagi jika Aji Santoso sampai tertatih pada awal musim mendatang, manajemen Persebaya Surabaya bukan mustahil mendepaknya.


Peluang Aji Santoso Keluar dari Kutukan

© Fitra Herdian/INDOSPORT
Aji Santoso memimpin latihan Persebaya di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo. Senin (4/11/19). Copyright: Fitra Herdian/INDOSPORTAji Santoso memimpin latihan Persebaya di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo. Senin (4/11/19).

Soal peluang Aji Santoso untuk keluar dari kutukan tersebut, rasanya bisa terselamatkan dengan komposisi pemain yang dimiliki Persebaya Surabaya saat ini. Bajul Ijo memertahankan dua pemain asing andalannya musim lalu, Aryn Williams dan David da Silva, sekaligus mendapat kekuatan tambahan dari ketajaman Makan Konate serta penyerang Timnas Palestina, Mahmoud Eid.

Aryn Williams dan David da Silva sudah teruji kualitasnya bersama Aji Santoso. Melakoni sembilan laga terakhir Liga 1 2019, keduanya sukses diandalkan Aji Santoso untuk membuat Persebaya Surabaya meraih tujuh kemenangan, dua imbang, dan tak tersentuh kekalahan sama sekali.

Kalau Makan Konate, telah memiliki reputasi yang luar biasa. Musim lalu, Makan Konate jadi satu-satunya pemain Liga 1 2019 yang mampu menciptakan double-double dalam torehan gol dan assist, yakni 16 gol serta 11 assists.

Sedangkan Mahmoud Eid, kapasitasnya sebagai penyerang Timnas Palestina tampak kian cemerlang dengan pengalaman merumput di Eropa. Sebelum gabung Persebaya Surabaya, Mahmoud Eid memang pernah berkelana ke sejumlah tim Liga Swedia, seperti Vasalund, Hammarby, Kalmar FF, GAIS, dan lain sebagainya.

Tugas Aji Santoso yang dirasa cukup berat adalah soal kualitas lini belakang. Maklum saja, pada masa bursa transfer jelang Liga 1 2020, Persebaya Surabaya harus kehilangan dua pilar lini belakangnya musim lalu, Ruben Sanadi dan Otavio Dutra.

Kepergian Ruben Sanadi coba ditambal Aji Santoso dengan mendatangkan eks bek kiri Arema FC, Nasir. Sementara Otavio Dutra, kepergiannya yang hengkang ke Persija Jakarta sudah digantikan oleh dua bek tengah rekrutan Aji Santoso, yaitu Arif Satria dan Zoubairou Garba.

Sekarang tinggal kita nantikan bersama saja, apakah Aji Santoso bisa keluar dari kutukan kursi panas pelatih Persebaya Surabaya di awal musim Liga 1?