FOOTBALL265.COM - Manajemen Sulut United menunjukkan sikap yang tegas terhadap kondisi finansial selama terhentinya Liga 2 2020. Mereka tetap akan memangkas gaji para pemain, pelatih, dan staf andai sekalipun PSSI tak memberikan izin.
Sulut United dan seluruh klub lainnya terancam bangkrut akibat defisit pemasukan selama Liga 2 2020 terhenti hingga Juni mendatang. Sehingga salah satu langkah tepat untuk menghindari hal tersebut ialah dengan pemangkasan gaji.
Opsi pemangkasan gaji ini pun menjadi yang paling banyak disuarakan oleh klub Liga 1 dan Liga 2 2020 kepada operator kompetisi, PT LIB. PSSI pun menerima dan memberikan izin melalui Surat Keputusan nomor 48/SKEP/III-2020 yang terbit pada 27 Maret lalu.
"Terkait kontrak, yang jelas kami mengikuti surat dari PSSI tersebut. Meskipun tidak surat dari PSSI pun, kami pasti akan menyesuaikan sendiri," ungkap Manajer Sulut United, Muhammad Ridho, kepada INDOSPORT, Minggu (05/04/20).
Ridho sadar, kebijakan yang ditempuhnya tersebut merupakan sesuatu yang sangat dilematis bagi internal Sulut United. Namun, ia harus melakukannya mengingat arus keuangan klub sangat seret yang tak hanya diakibatkan dari terhentinya Liga 2 2020.
"Kondisi semua sektor juga sedikit lumpuh, baik dari ekonomi maupun sosial. Jika disamakan dengan situasi saat kompetisi terhenti di tahun 2015, itu berbeda sekali. Dulu karena PSSI dibekukan tapi untuk yang sekarang benar-benar kondisi alam," tutur Ridho.
Seluruh pemain Sulut United saat ini tengah diliburkan dan dipersilahkan mudik ke kampung halaman masing-masing. Hingga saat ini, I Made Wirahadi dkk. belum mendapatkan jadwal untuk berkumpul menghelat latihan rutin kembali.