FOOTBALL265.COM - Liga Primer Indonesia (LPI) 2011 memang menghadirkan kontroversi karena tak berafiliasi dengan PSSI. Namun, berkat ajang ini, hadirlah mantan penyerang Montenegro U-21, Ilija Spasojevic.
Bali Devata merupakan klub pertama pemain yang akrab dipanggil Spaso di sepak bola Tanah Air.
Kala itu, Spaso kabarnya didatangkan untuk mengisi kekosongan marquee player Bali Devata, setelah eks Deportivo La Coruna, Diego Tristan batal merapat.
Spasojevic punya kriteria itu. Dia sebelumnya main di kasta tertinggi liga Serbia, Montenegro, Georgia, Latvia dan Yunani. Kala itu, Spaso satu tim dengan Komang Adnyana, Joao Bosco Cabral hingga Raphael Maitimo.
Spaso terbilang sukses pada kompetisi ini. Dari 14 pertandingan yang dijalani, Spaso mencetak delapan gol. Pada klasemen putaran pertama LPI 2011, Bali Devata ada di peringkat tujuh. Setelah itu, kompetisi tak dilanjutkan dan Spasojevic gabung PSM Makassar.
LPI jelas bukan yang menjadi penarik utama Spaso datang ke Indonesia. Namun, citra Bali di Eropa membuat Spaso tertarik mencoba tantangan baru di Indonesia.
"Bali adalah pulau yang istimewa. Waktu itu ada cerita bagus tentang Bali. Saya menyukai Bali dan bergabung dengan tim di Bali. Suasananya juga nyaman. Saya menikmati berada di tim Bali Devata waktu itu," ucap Spaso, Minggu (12/4/20).
Setelah itu, Spaso punya cerita indah. Dia membela tim-tim besar seperti PSM, Persib Bandung, Mitra Kukar, Bhayangkara FC dan kini Bali United.
Ilija Spasojevic bahkan sudah menjadi WNI dan membela Timnas Indonesia sejak 2017 lalu. Bisa dibilang, Spaso merupakan pemain naturalisasi dengan pengucapan dan pemahaman Bahasa Indonesia terbaik.