FOOTBALL265.COM - Manajemen Sriwijaya FC terus memutar otak untuk dapat melunasi sisa downpayment atau uang pangkal pemain musim ini. Biaya yang harus dikeluarkan tidaklah sedikit, yakni mencapai Rp1,5 miliar.
Di sisi lain, Sriwijaya FC tidak ada pemasukan sama sekali mengingat kompetisi Liga 2 2020 sedang dihentikan untuk menanggulangi pandemi virus corona di Indonesia.
Tadinya, manajemen berharap kucuran dana subsidi PT LIB sebesar Rp3,4 miliar dibayarkan sehingga mereka bisa melunasi sisa DP pemain. Tapi, sepertinya untuk dapat terwujud sangat sulit.
Manajemen butuh opsi lain karena waktu terus berjalan. Usai menjalin komunikasi dengan Direktur Utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Asfan Fikri Sanaf, nanti bakal ada rumah pribadi yang digadaikan.
“Jadi, kemungkinan besar rumah saya atau rumah pak Asfan digadaikan sebagai opsi,” kata Manajer Sriwijaya FC, Hendri Zainuddin, Selasa (5/4/20).
Pria yang juga merupakan Ketum KONI Sumsel ini menjelaskan bahwa manajemen menargetkan pembayaran sisa DP pemain bisa dituntaskan sebelum lebaran alias hari raya Idul Fitri.
Artinya, masih ada sekitar dua pekan lagi yang bisa mereka maksimalkan untuk dapat menyelesaikan sisa tunggakan DP pemain dan pelatih Laskar Wong Kito.
Manajemen Sriwijaya FC, telah berkomitmen untuk dapat menyelesaikan kewajiban, meski sebenarnya klub mengalami kerugian besar karena tak ada pemasukan lagi akibat serangan virus corona.
Di saat PSSI memberikan instruksi membayar maksimal 25 persen gaji pemain dari kesepakatan dalam kontrak, manajemen pun masih berani mengambil angka tertinggi yakni 25 persen, bukan 20 atau 10 persen seperti beberapa klub Liga 2 lain.