FOOTBALL265.COM - Timnas Indonesia pernah memiliki maestro lini tengah di era 1980 hingga 1990-an bernama Inyong Lolombulan. Sosok kelahiran Manado 4 Agustis 1962 itu juga meraih kesuksesan besar saat kompetisi Liga Galatama.
Inyong adalah kapten Arseto Solo saat juara kompetisi 1991/1992. Pria berusia 57 tahun itu juga pernah memperkuat Persma Manado, Sari Bumi Raya, BPD Jateng, Petrokimia, Mataram Putra, Mataram Indocement, Indocement Cirebon, hingga pensiun di PS Badung.
Bersama Mataram Indocement, Inyong bak pemain berstatus marquee player atau bintang kala itu. Maklum saja, reputasinya cukup mentereng di beberapa musim sebelumnya.
Lalu apa aktivitasnya saat ini? Pandemi Corona membuat Inyong terpaksa menganggur dan banyak berada di rumahnya di kawasan Jalan Bantul, Yogyakarta.
Padahal, eks pelatih Persis Solo itu sudah mendapatkan tawaran dari tiga klub untuk jadi pelatih di Liga 3. Sayang, wabah Corona membuat aktivitas sepak bola vakum.
"Saya sudah berkomunikasi dengan tim dari Palu, bahkan sudah sampai tahap serius untuk bekerja sama. Mereka tim target musim ini, tapi sayang sementara berhenti karena virus ini," kata Inyong kepada INDOSPORT, Sabtu (09/05/20).
"Selain itu Persip Pekalongan dan PPSM Magelang juga sudah menawari. Ya mau bagaimana lagi kegiatannya berhenti dulu sampai kondisinya normal," tambah dia.
Bersama timnas, Inyong tak pernah melupakan momen saat mencetak gol ke gawang Korea Utara. Momen itu terjadi dalam Kualifikasi Piala Dunia 1990 di Pyongyang, 9 Juli 1989.
Saat itu Timnas Indonesia diadang catatan mentereng Korea Utara di laga sebelumnya dengan menghajar Hongkong 4-1 serta Jepang 2-0. Namun, Timnas Indonesia mampu memberikan perlawanan dan 'hanya' kalah tipis 1-2, setelah Inyong memperkecil skor di babak kedua.
"Ya itu jadi gol dan dan pertandingan yang tidak pernah saya lupakan. Apalagi kami mampu merepotkan Korea Utara," ujar dia.