In-depth

Menguak Misteri Terbuangnya Moise Kean dari Turin, Juventus Menyesal?

Sabtu, 20 Februari 2021 12:41 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Tullio M. Puglia / Getty Images
Moise Kean saat masih berseragam Juventus. Copyright: © Tullio M. Puglia / Getty Images
Moise Kean saat masih berseragam Juventus.

FOOTBALL265.COM - Moise Kean, masih berusia 20 tahun, namun sayangnya kariernya justru tak mulus-mulus amat ketika sempat membela klub sekelas Juventus.

Awalnya, pemain kelahiran 28 Februari 2000 tersebut merupakan rekrutan muda Juventus yang diboyong dari Torino pada tahun 2010.

Setelah menimba ilmu cukup lama, ia mendapat kesempatan kesempatan debut di level internasional saat usianya masih menginjak 16 tahun 8 bulan 23 hari. Momen penting tersebut terjadi pada tanggal 19 November 2016.

Saat itu, ia masuk sebagai pemain pengganti Mario Mandzukic dalam pertandingan kontra Pescara di Serie A Liga Italia. Catatan ini pun membuat Moise Kean memantapkan diri sebagai salah satu debutant termuda Juventus sepanjang masa.

Ketika seorang pemain muda sudah menunjukkan potensi hebat di awal kariernya bersama tim senior, harapan dan ekspektasi untuk sukses otomatis mengikutinya ke manapun ia berada. Begitu pula Moise Kean.

Akan tetapi, kenyataan yang dihadapi ternyata tidak semanis yang ada di benaknya. Sempat dipinjamkan ke Verona, Kean justru merapat ke klub Liga Inggris, Everton, demi mendapat pengalaman bermain yang lebih baik.

Walau sudah pindah pun, bayang-bayang Juventus seolah terus menghantui sang pemain. Belum lagi, kontribusi serta performanya yang ternyata tidak terlalu bagus bersama The Toffees seolah memperburuk citra dirinya.

Bahkan, sempat ada kabar yang menyebut Everton sampai ingin mengembalikannya ke Juventus karena ia gagal bersinar di Goodison Park. Satu-satunya yang mungkin membuat Kean bersemangat saat itu mungkin perlakuan para suporter kepadanya.

Sejatinya, tidak butuh waktu lama bagi Moise Kean utntuk memenangkan hati penduduk Goodison Park. Banner dukungan antirasisme yang sempat dibentangkan setelah ia dilecehkan di Italia adalah salah satu buktinya.