In-depth

Nasib Sial Lionel Messi: Selalu Dihajar Bobroknya Manajemen Barcelona dan Argentina

Selasa, 2 Maret 2021 21:55 WIB
Editor: Coro Mountana
© Getty Images
Lionel Messi menunduk kecewa pasca gagal penalti. Copyright: © Getty Images
Lionel Messi menunduk kecewa pasca gagal penalti.

FOOTBALL265.COM – Sial betul nasib Lionel Messi, di mana pun ia berada baik itu Barcelona atau Argentina, selalu dihajar bobroknya manajemen tim tersebut.

Baru-baru ini, tersiar kabar kalau kepolisian Spanyol melakukan penggerebekan ke stadion Camp Nou, markas Barcelona. Kepolisian Spanyol itu kemudian menahan beberapa orang dalam terkait skandal Barcagate.

Dilansir dari Metro, mantan Presiden Barcelona, Josep Bartomeu termasuk dalam orang yang ditangkap oleh pihak kepolisian Spanyol. Kasus Barcagate sendiri mengacu ke pejabat klub dituduh membayar pihak ketiga untuk melakuan black campaign terhadap pihak lawan.

SER Catalunya, adalah yang pertama kali melaporkan kalau Februari tahun lalu, Barcelona telah meminta layanan I3 Ventures untuk membersihkan citra Bartomeu. I3 Ventures membersihkan citra Bartomeu dengan menyerang lawan politik Bartomeu.

Ada banyak pihak yang menjadi sasaran tembak dari I3 Ventures, termasuk Lionel Messi, Antonella Roccuzzo (istri Messi), Gerard Pique, Carles Puyol, Xavi, Pep Guardiola hingga Victor Font. Meski Bartomeu telah mengundurkan diri dari Barcelona, tetap saja ini merusak citra klub.

Soalnya, fakta kalau Barcelona pernah dipimpin oleh orang yang ditangkap karena kasus Barcagate, merupakan image yang sangat buruk. Tak hanya Barcelona secara klub, tapi juga sang bintang, Lionel Messi secara individu.

Messi pasti dalam hati kecilnya sudah merasa telah memberikan segala kerja kerasnya demi Barcelona. Tapi ia tentu tidak mengerti mengapa balasan yang ia dapatkan di Barcelona malah perilaku bobrok manajemen.

Lebih sedih lagi, periaku bobrok manajemen, tidak hanya dialami oleh Lionel Messi di Barcelona, tapi juga di Argentina. Entah kebetulan atau tidak, tapi yang pasti Messi sangat sial, di mana pun ia berada, selalu dipimpin oleh manajemen yang bobrok.