In-depth

Dari Atas Sofa, Maurizio Sarri Buat Juventus Menderita

Senin, 22 Maret 2021 17:11 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Nicolò Campo/LightRocket via Getty Images
Merosotnya performa Juventus di bawah Andrea Pirlo semakin membuat Maurizio Sarri tertawa lebar setelah sebelumnya memakan gaji buta dari manajemen Bianconeri. Copyright: © Nicolò Campo/LightRocket via Getty Images
Merosotnya performa Juventus di bawah Andrea Pirlo semakin membuat Maurizio Sarri tertawa lebar setelah sebelumnya memakan gaji buta dari manajemen Bianconeri.

FOOTBALL265.COM - Merosotnya performa Juventus di bawah Andrea Pirlo semakin membuat Maurizio Sarri tertawa lebar setelah sebelumnya memakan gaji buta dari manajemen Bianconeri. 

Kekalahan memalukan diterima Juventus saat menjamu Benevento di lanjutan pekan ke-28 Liga Italia di Allianz Stadium, Senin (22/03/21) dini hari WIB. 

Blunder backpass yang dilakukan oleh Arthur langsung dihukum oleh bomber Benevento, Adolfo Gaich, lewat golnya pada menit ke-69. Kekalahan dari tim papan bawah ini pun mengundang reaksi dari suporter Juventus. 

Fans Juventus terlihat muak dengan hasil yang diterima timnya. Mereka pun menyuarakan amarahnya melalui akun sosmed klub. 

Menariknya, salah seorang fans menanyakan  dosa Maurizio Sarri sehinga Juventus harus memecat dan menyerahkan posisi tersebut kepada Andrea Pirlo yang kurang berpengalaman. 

Tak hanya itu, keputusan Pirlo yang terlalu mengandalkan Ronaldo juga membuat fans merasa bingung. Andrea Pirlo menggantikan posisi Maurizio Sarri sejak awal musim 2020/21. Fans menaruh harapan yang tinggi kepada mantan gelandang tersebut. 

Beberapa penggemar ingin Pirlo menjadi pelatih sehebat Pep Guardiola atau Zinedine Zidane. Namun Pirlo hanya terlalu 'bermulut besar' sebagai pelatih pendatang baru. 

Apes bagi Juventus, di tengah merosotnya performa tim, mereka bahkan masih direpotkan oleh mantan pelatih mereka, Maurizio Sarri. Ya, Maurizio Sarri sepertinya makin tertawa melihat situasi yang menimpa Juventus saat ini. 

Dibanding masa kepemimpinannya, Juventus musim ini terlihat lebih lemah baik secara teknis maupun mental juara. Mereka dengan mudah tersingkir di Liga Champions dan terbuang dari persaingan scudetto. 

Setidaknya, dalam kurun waktu yang sama, Juventus di tangan Sarri musim lalu masih berada di puncak klasemen dan melaju di babak gugur Liga Champions. 

Sarri pun tak perlu repot-repot membalas dendam atas perlakuan Juventus yang memutus kontraknya di akhir musim lalu. Sebab, hanya dengan duduk menonton di atas sofa, ia bisa membuat Juventus menderita.