FOOTBALL265.COM - Tiga kerugian mengintai klub Liga Inggris, Chelsea, yang ingin mendatangkan bintang Borussia Dortmund, Erling Haaland, di bursa transfer.
Sempat tampil buruk di era Frank Lampard, Chelsea menunjukkan kebangkitan di tangan Thomas Tuchel. Mereka tak terkalahkan dalam 14 laga sejak dibesut pria Jerman itu.
Akibatnya, Olivier Giroud dkk kini bertengger di peringkat 4 klasemen sementara Liga Inggris, lolos ke perempat final Liga Champions, dan melaju ke semifinal Piala FA.
Guna menambah kekuatan klub musim depan, Chelsea pun mulai membidik sejumlah bintang untuk diboyong di bursa transfer musim panas. Salah satu nama yang menjadi incaran adalah penyerang Borussia Dortmund, Erling Haaland.
Dengan ketajaman yang ditunjukkan bersama Dortmund, Haaland dinilai mampu memperbaiki lini depan Chelsea yang masih kurang tajam.
Erling Haaland saat ini melesat di bawah Lewadowski sebagai top skorer Bundesliga dengan 21 gol dari 21 laga. Jika ditotal, musim ini Erling Haaland telah menyarangkan 33 gol dari 31 laga di seluruh kompetisi.
Catatan ini tentu sangat menggiurkan bagi tim Eropa manapun, tak terkecuali Chelsea. Sayangnya, ada tiga kerugian yang mengintai Chelsea jika nekad merekrut Erling Haaland. Apa saja itu? Berikut ulasannya.
1. Dampak Finansial
Merekrut Erling Haaland tentu tidak akan murah. Dilansir dari transfermarkt, saat ini nilai pasar Erling Haaland mencapai 110 juta euro atau setara Rp1,8 triliun.
Angka itu pun diyakini akan lebih tinggi seiring klubnya, Borussia Dortmund, ingin memagari Haaland agar tetap di Signal Iduna Park. Situasi itu jelas tidak ideal bagi Chelsea yang telah berbelanja besar-besaran awal musim 2020-2021 lalu.
Pada musim panas 2020 Chelsea menggelontorkan dana mencapai 240 juta euro untuk merekrut lima pemain bintang termasuk Timo Werner, Kai Havertz, dan Hakim Ziyech.
Meski dimiliki oleh taipan asal Rusia, namun tetap saja mengeluarkan uang sebesar itu dalam dua bursa transfer bukanlah keputusan yang bijak. Apalagi saat ini situasi serba sulit karena pandemi COVID-19 plus adanya aturan Financial Fair Play (FFP).