FOOTBALL265.COM – Rivaldo dikenal karena kepiawaian olah bolanya semasa bermain. Siapa sangka, dirinya yang dikenal andal dalam bermain pernah membuat klub asal Angola bernama Kabuscorp terjun bebas ke Divisi 3. Kok bisa?
Tak ada yang meragukan sepak terjang Rivaldo dalam bermain. Sejak memperkenalkan dirinya ke dunia sepak bola pada tahun 1991, ia mampu meraih bergama prestasi di level klub dan individu.
Rivaldo mengawali kariernya di Santa Cruz usai diboyong dari Paulista. Dalam perjalanannya, ia banyak berganti klub di Brasil. Selain dua klub di awal, ada Mogi Mirim, Corinthians dan Palmeiras.
Usai membela Palmeiras, Rivaldo melangkahkan kakinya ke Eropa dengan bergabung Deportivo La Coruna. Di klub berjuluk Super Depor tersebut, ia mampu menarik minat Barcelona.
Pada tahun 1997, Barcelona pun resmi memboyong Rivaldo ke Camp Nou dengan mahar sekitar 23.5 juta euro. Angka tersebut cukup besar, namun sepadan dengan kualitas yang ia miliki.
Bersama Barcelona lah Rivaldo mendapat pengakuan tertinggi, terutama dari sepak bola dunia. Ia mampu meraih titel The Best FIFA Men’s Player dan Ballon d’Or pada tahun 1999.
Pada 2002, kebersamaannya dengan Barcelona harus usai. Rivaldo hijrah ke AC Milan dengan status bebas transfer pasca dirinya mengantarkan Brasil menjadi juara Piala Dunai 2002.
Tanpa disangka, di musim perdananya Rivaldo mampu mengantarkan AC Milan menjadi kampiun Liga Champions 2002/03 lewat dua golnya dalam 12 laga yang ia jalani.
Namun, kariernya di AC Milan tak berlangsung lama. Usai satu setengah musim di San Siro, Rivaldo pulang kampung ke Brasil dengan bergabung Cruzeiro.
Kepergiannya dari AC Milan seakan menghabisi kariernya di sepak bola hingga selanjutnya Rivaldo bergonta-ganti klub, termasuk saat membawa tim Angola, Kabuscorp terjun bebas ke Divisi 3. Bagaimana kisahnya? Berikut rangkumannya.