FOOTBALL265.COM - Kegagalan demi kegagagalan yang didapatkan Tottenham Hotspur dalam perburuan pelatih berpotensi menyebabkan masalah baru yakni eksodus pemain bintang.
Tottenham Hotspur gagal mencapai kesepakatan untuk mengontrak Paulo Fonseca sebagai pelatih mereka. Lalu di sisi lain, Gattuso juga tak menemui kata sepakat dengan Fiorentina untuk kebijakan transfer.
Menariknya menurut jurnalis Fabrizio Romano, Tottenham dan Gattuso kemudian terlibat dalam pembicaraan serius. Isinya adalah tentang kemungkinan Gattuso bakal melatih Tottenham Hotspur.
Namun sayang kurang dari 24 jam, kemungkinan itu langsung pudar dengan sendirinya. Alasannya, ada desakan dari suporter yang menolak Gattuso jadi pelatih Tottenham Hotspur.
Tagar #NoToGattuso sempat menghiasi laman media sosial Twitter di Inggris, hal itu memaksa Tottenham mengambil keputusan penting, yakni tak jadi mengontrak Gattuso sebagai pelatih Tottenham Hotspur.
Menurut laporan dari Football Italia, kabarnya alasan Tottenham tidak jadi mempekerjakan Gattuso adalah karena tindakan sang mantan pemain di masa lalu terhadap perempuan.
Situasi ini jelas membuat Tottenham Hotspur dalam posisi pelik. Sebelumnya, mereka juga sudah dua kali gagal mendatangkan pelatih meski sudah terjadi kesepakatan.
Pertama adalah Antonio Conte. Eks pelatih Inter Milan itu sudah menerima tawaran Spurs. Namun, setelah beberapa hari pembicaraan, Conte memutuskan mundur lantaran tak puas dengan rencana transfer Spurs untuk musim depan.
Conte batal, Spurs pun mendekati mantan pelatih AS Roma, Paulo Fonseca. Pendekatan Tottenham Hotspur dan Paulo Fonseca berjalan lancar. Bahkan banyak pihak pihak menilai kedua pihak akan saling kerja sama untuk musim depan.
Namun secara mengejutkan, Tottenham Hotspur dan Paulo Fonseca berpisah jalan. Usai Conte dan Fonseca, barulah muncul nama eks pelatih Serie A lainnya, Gennaro Gattuso.
Kini, dengan waktu yang semakin sempit, Spurs dituntut untuk bisa mendapatkan pelatih anyar. Sebab, persiapan untuk musim baru sudah harus dimulai sekarang.
Bukan cuma itu, plin-plannya Tottenham dalam mendekati pelatih berpotensi membuat sejumlah bintang mereka minggat. Mengapa bisa demikian?