Liga Inggris

Arsenal Rajin Dapat Kartu Merah, Arteta Bingung Harus Salahkan Siapa

Jumat, 21 Januari 2022 13:25 WIB
Penulis: Izzuddin Faruqi Adi Pratama | Editor: Indra Citra Sena
© David Price/Arsenal FC via Getty Images
Mikel Arteta sudah gerah dengan tendensi Arsenal untuk mendapat kartu merah sejak ia menjabat sebagai manajer.
(David Price/Arsenal FC via Getty Images) Copyright: © David Price/Arsenal FC via Getty Images
Mikel Arteta sudah gerah dengan tendensi Arsenal untuk mendapat kartu merah sejak ia menjabat sebagai manajer. (David Price/Arsenal FC via Getty Images)

FOOTBALL265.COM - Manajer Arsenal, Mikel Arteta, merasa gerah dengan rapor buruk timnya dalam hal kedisiplinan di atas lapangan.

Sudah terlalu sering The Gunners di era kepelatihannya dipaksa wasit untuk bermain dengan kurang dari 11 penggawa saja karena kartu merah.

Tercatat sejak Arteta resmi ditunjuk sebagai nakhoda baru di Emirates pada Desember 2019 sudah ada 14 kasus kartu merah yang menimpa Arsenal dalam semua ajang. Terhitung sangat banyak untuk ukuran tim yang mengkampanyekan sepak bola 'indah'.

Gelandang sentral Granit Xhaka dan eks bek tengan David Luiz jadi penyumbang kartu merah terbanyak era Arteta. Keduanya sama-sama mengoleksi tiga kali pengusiran baik langsung maupun via dua kartu kuning.

Thomas Partey jadi pelaku terbaru kala dirinya dua kali diacungi kartu kuning dua kali hanya dalam tempot tiga menit kala jadi pemain pengganti di masa injury time leg kedua semi-final Carabao Cup 2021-2022 kontra Liverpool, Jumat (21/1/22) dini hari tadi.

Kemungkinan Partey belum memulihkan fokus usai kembali dari tugas negara membela Ghana di ajang Piala Afrika 2021.

Kendati demikian, Mikel Arteta menepis klaim ini namun juga tidak ingin terlalu menyalahkan ofisial pertandingan maupun performa anak-anak asuhnya.

"Dalam tiga pertandingan terakhir kami selalu bermain dengan 10 orang saja. Di level kompetisi setinggi ini jelas saja susah untuk menang (dengan kondisi demikian)," ungkap Arteta kepada Sky Sports.

"Saya rasa kartu merah Thomas tidak ada hubungannya dengan Piala Afrika. Kami terus berbenah, namun kadang nasib tidak berpikah juga," tambah juru taktik asal Spanyol tersebut.