FOOTBALL265.COM - Dua pemain asing klub Liga 1 Persija Jakarta, Hanno Behrens dan Abdulla Yusuf Helal semakin mengenal akan kultur budaya kota Jakarta. Keduanya sudah tinggal selama lima bulan di Ibu Kota.
Selama tinggal di Jakarta, tentu Hanno Behrens dan Abdulla Yusuf sudah menyambangi beberapa tempat yang sangat kental akan budaya Jakarta.
Hanno Behrens menyatakan lebih banyak menyambangi kafe atau coffe shop di kawasan Jakarta.
“Kadang kami pergi bersama ke kafe untuk membeli kopi ataupun membeli makanan untuk sarapan dan makan malam tentunya. Sudah banyak tempat yang saya kunjungi, khususnya di Jakarta,” tutur Hanno.
Sedikit berbeda dengan Hanno, Yusuf bahkan sudah sempat menyambangi Museum Sejarah Nasional, yaitu Monumen Nasional alias Monas.
“Saya pernah ke Taman Safari, Bogor, dan PIK (Pantai Indah Kapuk). Lalu beberapa pusat perbelanjaan terdekat seperti Senayan City, Gandaria City, dan beberapa restoran,” tutur Yusuf.
“Saya pernah ke museum di sini. Sekitar dua hari yang lalu saya berkunjung ke sana. Tempat itu sangat bagus. Saya sangat menyukainya. Banyak yang bisa kamu lihat terkait sejarah, khususnya tentang kota ini (Jakarta),” ucapnya melanjutkan.
Sementara itu, ada beberapa hal yang membuat kedua pemain tersebut terkejut dengan lalu lintas Jakarta, salah satunya peraturan ganjil genap.
“Ada yang baru buat saya. Jika bepergian di jam tertentu, hanya plat nomor tertentu saja yang bisa melewati jalan itu. Menurut saya aneh. Memang bisa memecah kemacetan, namun bisa menambah kemacetan di jalan yang tidak terkena peraturan itu,” ujar Yusuf.
Di sisi lain, Hanno dan Yusuf kerap berkeliling untuk berwisata kuliner. Jika makan di luar, pastinya mereka harus melayani para penggemar untuk berfoto.
“Kalau masak di rumah, biasanya pasangan saya yang memasak. Saya hanya bantu dia sedikit. Saya suka masak pasta kalau di rumah. Jika makan di luar saya dan Yusuf mencoba banyak hal seperti makanan Italia ataupun Indonesia,” tutur Hanno.
“Tentu saja mereka (penggemar) tetap mengenali kami. Walaupun sudah memakai masker dan topi, tetap saja mereka mengenali saya dan mengajak saya berfoto,” kata Yusuf.