FOOTBALL265.COM - Graham Potter resmi dicopot dari jabatan manajer Chelsea. Hal itu buntut dari serangkaian hasil buruk yang dipetik The Blues di Liga Inggris musim 2022-2023.
Pelatih berkebangsaan Inggris tersebut direkrut Chelsea dari Brighton pada September 2022, untuk menggantikan posisi Thomas Tuchel.
Pemecatan Tuchel tak sampai 24 jam setelah Chelsea dikalahkan oleh Dinamo Zagreb pada matchday 1 Liga Champions.
Kehadiran 'pelatih hijau' berbakat seperti Potter diharapkan mampu membawa The Blues keluar dari hasil minor yang didapat di atas lapangan.
Namun, ekspektasi tersebut belum mampu diwujudkan oleh pelatih yang ramai dijuluki fans Tanah Air 'Guru Penjas' sebagai analogi dari pelatih yang tak dikenal.
Era Graham Potter justru dinilai makin membuat Chelsea merosot. Puncaknya, saat Todd Boehly sudah menggelontorkan dana fantastis untuk memboyong pemain-pemain mewah.
Pada bursa transfer Januari 2023, Boehly sudah menggelontorkan dana sekitar 200 juta Euro (Rp3,23 triliun). Sayang, hingga kini mereka masih mengalami kebuntuan.
Desakan untuk memecat Graham Potter sejatinya sudah terjadi sejak awal paruh kedua Liga Inggris 2022-2023.
Namun Todd Boehly masih memberikan dukungan penuh kepada sang pelatih untuk bisa memperbaiki skuad mewahnya.
Terbaru, Chelsea mengalami kekalahan telak 0-2 saat menjamu Aston Villa, Sabtu (01/04/23). Kekalahan ini sekaligus menjadi akhir dari perjalanan Potter di Stamford Bridge.
Untuk menilik lebih lanjut performa Chelsea di era Graham Potter, simak ulasannya berikut.