Bursa Transfer

Ingin Pemain Elit Tapi Ekonomi Sulit, 'Sesepuh' Manchester City Jadi Solusi Barcelona

Senin, 15 Mei 2023 15:12 WIB
Penulis: Yudha Riefwan Najib | Editor: Isman Fadil
© Reuters/Jason Cairnduff
Klub Liga Spanyol (LaLiga), Barcelona, ingin menjadikan sesepuh Manchester City sebagai solusi di tengah-tengah masalah keuangan yang belum konsisten.Foto: Reuters/Jason Cairnduff Copyright: © Reuters/Jason Cairnduff
Klub Liga Spanyol (LaLiga), Barcelona, ingin menjadikan sesepuh Manchester City sebagai solusi di tengah-tengah masalah keuangan yang belum konsisten.Foto: Reuters/Jason Cairnduff

FOOTBALL265.COM - Klub Liga Spanyol (LaLiga), Barcelona, ingin menjadikan sesepuh Manchester City sebagai solusi di tengah-tengah masalah keuangan yang belum konsisten.

Sosok yang dimaksud akan menjadi solusi bagi Barcelona di bursa transfer selanjutnya adalah gelandang Manchester City berusia 32 tahun, Ilkay Gundogan.

Meskipun memiliki usia lebih dari 30 tahun, tetapi Ilkay Gundogan masih mampu menunjukkan performa yang impresif bersama Manchester City.

Oleh sebab itu, Barcelona tertarik untuk memboyong Ilkay Gundogan ke Spotify Camp Nou pada jendela bursa transfer musim panas.

Seperti diketahui, saat ini Barcelona sedang mengalami masalah dalam bidang ekonomi, mengingat mereka masih memiliki hutang dan denda.

Barcelona belum lama ini dituntut membayarkan denda sebesar 15,7 juta euro (Rp 252,5 miliar), kepada pihak Otoritas Pajak Spanyol, El Confidencial.

Hal tersebut dikarenakan Barcelona lalai dalam melaporkan biaya peminjaman mobil Audi, penggelapan dana penerbangan, serta menyelewengkan kompensasi Arda Turan dan Alex Song.

Selain itu, Barcelona masih harus mematuhi Financial Fair Play (FFP) yang diterapkan oleh Federasi Sepak Bola Spanyol, RFEF. Hal itu perlu dilakukan agar situasi ekonomi Barcelona segera stabil.

Di sisi lain, Barcelona juga dituntut untuk menambah kedalaman skuat di musim depan, demi menambah pundi-pundi trofi.

Lantas, mengapa Barcelona memilih mendatangkan Ilkay Gundogan di bursa transfer musim panas sebagai solusi ekonomi yang sulit?