FOOTBALL265.COM - Sanksi tegas menanti oknum suporter yang membawa dan menyalakan flare di stadion, saat pertandingan kandang Persib Bandung di kompetisi Liga 1 musim 2023-2024.
Hal itu disampaikan langsung oleh Direktur Operasional PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Muhammad Iskandar. Menurutnya, manajemen dan pihak kepolisian sudah berkoordinasi terkait pengamanan laga di kandang.
Menurut Iskandar, pada pertemuan dengan pihak kepolisian, ada banyak poin yang dibahas, agar penyelenggaraan pertandingan kandang Persib di kompetisi Liga 1 musim 2023-2024 bisa berjalan dengan aman dan lancar.
Salah satu yang menjadi sorotan untuk persiapan penyelenggaraan pertandingan kandang Persib di Liga 1 musim 2023-2024, yakni flare.
Pasalnya, penyalaan flare di dalam stadion sangat berbahaya bagi kesehatan orang di sekitarnya dan membuat klub mendapatkan hukuman. Oleh sebab itu, perlu ada sanksi tegas bagi oknum suporter yang masih nekat membawanya.
"Jadi yang pertama sekali keselamatan, aspek safety banyak hal kita soroti terutama soal flare. Menjadi penekanan Pak Kapolres, bahaya dari flare," kata Iskandar.
"Dari pihak kepolisian, bahwa apabila ditemukan ada pihak membawa flare ke dalam sanksi sangat tegas dari pihak kepolisian. Sanksi lain akan kita terapkan," jelasnya.
Lebih lanjut Iskandar menuturkan, masih banyak cara yang bisa dilakukan suporter untuk mengekpresikan kecintaannya terhadap tim kebanggaannya tanpa harus merugikan orang lain.
"Kami ingin menyampaikan juga, banyak cara bisa mengekspresikan kecintaan kita terhadap Persib. Flare tidak termasuk karena flare sangat membahayakan, bisa membawa risiko, dampak kesehatan yang hadir di sana," ujarnya.
"Flare ini belum semua menyadari tingkat bahaya luar biasa. Sisi suhu, flare ketika dinyalakan 1.600 derajat celcius, flare tidak bisa padamkan kecuali padam sendiri," ungkap menambahkan.
Di pertandingan kompetisi Liga 1 musim 2023-2024, Panpel Persib dan pihak keamanan akan memperketat pintu masuk, di antaranya dengan melakukan pemeriksaan terhadap barang bawaan suporter.