FOOTBALL265.COM – Tak bergerak agresif di bursa tranfer, intip potensi formasi yang digunakan AC Milan musim depan dengan mengusung filosofi moneyball. Sanggup rajai Liga Italia?
Pada bursa transfer kali ini, AC Milan yang baru saja mendepak Paolo Maldini sebagai direktur teknik mulai menerapkan visi baru mereka.
Dibawah pimpinan Gerry Cardinale sebagai presiden klub, AC Milan resmi menunjuk Geoffrey Moncada sebagai pengganti Paolo Maldini sekaligus orang yang bertanggung jawab dalam merekrut penggawa anyar Rossoneri.
Geoffrey Moncada punya pengalaman cukup banyak dalam hal mencari bibit potensial Eropa, terutama saat masih menjabat sebagai talent scouting AS Monaco.
Hal tersebut sejalan dengan visi yang diinginkan Gerry Cardinale, yakni Moneyball atau memilih para pemain dengan memadukan data statistik.
Tak hanya membeli pemain yang mungkin banyak orang tidak mengenalnya, AC Milan juga berupaya memaksimalkan potensi bintang-bintang rekrutan mereka dan dijual lagi dengan harga mahal.
Berbeda dengan kebanyakan klub yang biasanya membeli pemain berdasarkan catatan gol maupun assists, kebijakan transfer AC Milan sedikit lebih rumit dengan mengedepankan data-data kasat mata seperti expected goals (xG), expected assists (xA), smart passes, hingga post-shot expected Goals (PSxG).
Tak heran jika sejauh ini AC Milan baru mendatangkan pemain-pemain yang bahkan sepanjang musim lalu namanya sangat jarang terdengar.
Beberapa pemain yang hampir dipastikan bergabung dengan AC Milan adalah Luka Romero, Marco Sportiello, Daichi Kamada dan Ruben Loftus Cheek.
Selain itu, AC Milan juga sedang berupaya mengamankan tanda tangan Yunus Musah serta Tijjani Reijnders. Dua pemain yang belum genap 25 tahun dan hanya bermain untuk Valencia serta AZ Alkmaar.
Andai semua rencana transfer AC Milan di musim panas ini berhasil, bakal seperti apakah peta kekuatan Rossoneri dengan filosofi moneyball mereka? Untuk lebih lengkapnya berikut INDOSPORT mengulas: