FOOTBALL265.COM - Strategi total menyerang yang dikembangkan Leonardo Medina di Persis Solo meninggalkan titik celah. Deretan kekalahan dari pramusim dan pembuka Liga 1 2023-2024 memperlihatkan buruknya sistem bertahan Laskar Sambernyawa.
Kekalahan atas Persebaya Surabaya 2-3 pada pembukaan Liga 1 2023-2024 di Stadion Manahan, Sabtu (01/07/23), menghadirkan kekecewaan dari suporter setianya.
15 ribu lebih pasang mata yang hadir melakukan aksi diam atau di Italia ngetren dengan sebutan Silenzio Stampa saat anthem Satu Jiwa diputar usai pertandingan.
Persis Solo masih kalah dengan cara yang sama, seperti halnya saat kalah pada uji coba atas Jeonbuk Hyundai Motors 1-2 dan atas Persebaya 3-4.
Dalam dua uji coba itu, Persis Solo kebobolan setelah lawan melancarkan serangan balik. Garis pertahanan Persis Solo yang sangat tinggi memudahkan lawan melakukan serangan.
Ketika melawan klub seperti Persebaya dan Jeonbuk yang memiliki pemain sayap cepat, bek asing Persis Solo, Jaimerson Xavier dan Diego Bardanca tak lebih cepat dari pemain lokal.
Situasi itu diperparah dengan buruknya transisi pemain sayap dan gelandang bertahan. Makanya, bek Persis Solo kerap kurang tenang saat mengatasi serangan lawan
Ketika Persis Solo berhasil mencetak gol di setiap pertandingan, gawang mereka juga kebobolan lebih banyak di pertandingan tersebut.