FOOTBALL265.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, membantah adanya indikasi politik di balik rencana renovasi Jakarta International Stadium (JIS).
Seperti diketahui, Jakarta International Stadium (JIS), menjadi salah satu yang akan direkomendasikan menjadi venue Piala Dunia U-17 yang dihelat mulai November mendatang.
Namun, diketahui masih banyak poin-poin minus dari Jakarta International Stadium (JIS) yang membuat stadion tersebut dinilai belum masuk kedalam kualifikasi FIFA.
Alhasil, PSSI bersama Pemprov DKI Jakarta bergegas untuk membenahi apa yang semestinya diperbaiki. Tetapi, rencana tersebut justru menuai banyak polemik dari masyarakat Indonesia.
Tak sedikit masyarakat Tanah Air menilai kalau aksi PSSI untuk merenovasi JIS dianggap berlebihan. Apalagi, total biaya untuk mengganti rumput JIS ditaksir mencapai Rp6 Miliar.
Selain rumput, masih ada sisi lain yang harus dibenahi dari Jakarta International Stadium (JIS), termasuk di antaranya ialah perluasan lahan parkir, pembangunan jembatan serta stasiun sementara.
Tentunya pembangunan tersebut diprediksi juga bakal menyedot biaya yang tak kalah bengkak dari pergantian rumput Jakarta International Stadium (JIS). Hal itu sontak kian membuat masyarakat Indonesia mengaitkannya dengan isu politik.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan tidak ada unsur politik di balik proses peningkatan sepak bola Indonesia.
"Saya sudah berkali-kali bicara, jangan ada persepsi gini lho, kita ini kan sedang membangun sepak bola, kalau membangun sepak bola enggak bisa sendiri-sendiri," ucap Erick Thohir usai agenda kunjungan Garuda Select, Kamis (06/07/23), di Stadion Madya, GBK, Jakarta.
Erick Thohir juga menuturkan bahwa renovasi Jakarta International Stadium (JIS) untuk persiapan Piala Dunia U-17 ini banyak yang menduga ada udang di balik batu karena masyarakat Indonesia terbawa suasana jelang pemilu.
Oleh karenanya, ketua umum PSSI tersebut dengan tegas membantah tak ada unsur politik di balik renovasi JIS, meski stadion tersebut belum tentu diloloskan oleh FIFA sebagai venue Piala Dunia U-17.
"Jangan niat baik semua apalagi niat baik pencinta sepak bola ini dirunyami karena isu politik gitu. Ya pemilihan presiden itu jalan ada sendiri, PSSI sendiri sudah membuktikan saat pemilu sepak bola tidak berhenti musim kompetisinya. Tetapi penontonnya 50 persen, gitu lho karena situasi pemilu," sambung Erick Thohir.