In-depth

Profil dan Agama Danda Rama Anak Nelayan yang Dipanggil Timnas Indonesia untuk Piala Dunia U-17

Sabtu, 15 Juli 2023 19:10 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© Instagram@dandaramaf
Timnas Indonesia U-17 telah memulai seleksi pemain dalam persiapan menuju Piala Dunia U-17 2023 dan Danda Rama adalah salah satunya. (Foto: Instagram@dandaramaf) Copyright: © Instagram@dandaramaf
Timnas Indonesia U-17 telah memulai seleksi pemain dalam persiapan menuju Piala Dunia U-17 2023 dan Danda Rama adalah salah satunya. (Foto: Instagram@dandaramaf)

FOOTBALL265.COM - Timnas Indonesia U-17 telah memulai seleksi pemain dalam persiapan menuju Piala Dunia U-17 2023 dan Danda Rama adalah salah satunya.

Sembari membuka audisi terbuka untuk semua pemain yang masih masuk dalam kategori umur, PSSI telah memanggil 34 nama yang dirasa punya peluang besar untuk masuk dalam skuad asuhan Bima Sakti dan Danda Rama termasuk di dalamnya.

Danda sendiri pemain berposisi seagai penjaga gawang dan nantinya ia akan bersaing dengan tiga youngster lain untuk tiga slot skuad final.

Para pesaingnya adalah Ikram Algiffari, Andrika Fathir, dan juga kiper muda yang merumput di Jerman yakni Aaron Nathan Ang.

Ini adalah lompatan besar untuk Danda yang juga baru pada musim 2023/2024 ini menembus skuad senior Barito Putera yang berlaga di Liga 1.

Tentunya jika tidak punya bakat spesial, maka ia tidak akan mengalami itu semua. Berikut ini kami jabarkan profil dari Danda Rama.

Meski bermain untuk Barito Putera yang merupakan kesebelasan yang bermarkas di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Danda rupanya putra asli Pangandaran, Jawa Barat.

Ia lahir di kota yang terkenal akan pantainya tersebut pada 23 Februari 2007 yang membuat usianya kini baru menginjak 16 tahun.

Danda lahir dari keluarga dengan profesi nelayan namun demikian sang ayah mendukung penuh cita-cita buah hatinya yang ingin menjadi pemain sepakbola profesional.

Untuk itulah Danda dikirim ke sekolah khusus penjaga gawang, Ukut Goal Keeper Camp atau UGKC yang bertempat di Ciamis.

Lima tahun lamanya ia belajar di sana dari kelas lima sekolah dasar sampai masuk sekonal menengah atas.

Tidak cuma menyediakan pendidikan sepakbola terbaik untuk putranya, ayah Danda pun juga rela mengantar ke tempat latihan yang jaraknya nyaris 100 kilometer.

Perjalanan ditempuh selama kurang lebih dua setengah jam menggunakan angkutan umum dan jika bukan karena dedikasi besar, mungkin banyak yang merasa kelelahan.

Barulah ketika sudah masuk jenjang sekolah menengah pertama, Danda Rama berani untuk bepergian jauh sendiri.

Akhirnya tugas sang ayah yang pada awalnya menemani dari Pangandaran ke Ciamis, hanya menjadi mengantar dan menjemput anaknya saaat hendak menuju atau sudah pulang dari terminal bus.