FOOTBALL265.COM - Klub Liga Inggris (Premier League), Manchester United, diminta belajar dari Liverpool setelah lini depan mereka tak kunjung gacor.
Klub raksasa Liga Inggris, Manchester United, masih berjuang untuk bisa lepas dari krisis. Pasalnya, dari delapan pertandingan yang telah dilakoni di Liga Inggris, Setan Merah baru bisa menang empat kali.
Salah satu biang kerok buruknya performa Man United musim ini ada di sektor penyerangan. Bruno Fernandes dkk. sejauh ini baru melesakkan sembilan gol di Liga Inggris.
Bahkan, Chelsea, yang juga sering disebut tengah berada di titik terendah, masih mampu memasukkan 11 gol pada musim ini. Hal ini menunjukkan bahwa ada masalah serius di lini depan Setan Merah.
Tak cukup sampai di situ, indikasi bapuknya juru gedor Man United juga tampak dari nama yang menjadi top skor. Sejauh ini, pemain gelandang, Casemiro, masih menjadi pencetak gol terbanyak Man United di semua kompetisi dengan 4 gol.
Sementara, penyerang anyar Man United, Rasmus Hojlund, menyusul di peringkat kedua dengan tiga gol. Pertanyaannya, bagaimana mungkin top skor klub malah diduduki oleh pemain gelandang, dan bukan penyerang?
Laman Manchester Evening News mencoba membedah fenomena ini. Hasilnya, Man United diminta mengikuti jejak Liverpool untuk bisa membenahi lini serang.
Seperti diketahui, Liverpool merupakan salah satu tim paling produktif di Liga Inggris saat ini. Skuad Jurgen Klopp telah mencetak 18 gol, atau hanya kalah dari Brigthon & Hove Albion dan Newcastle United.
Produktivitas gol yang dua kali lipat lebih banyak ketimbang Man United ini tentunya tak terjadi begitu saja. Salah satu alasannya adalah kualitas pemain pilihan Jurgen Klopp di lini depan.
Lantas, apa yang membedakan lini depan Man United dengan Liverpool, yang membuat mereka tertinggal jauh dalam hal produktivitas gol?