5 Gol Terindah yang Tercipta di Final Liga Champions
Dalam dunia sepakbola, terutama dalam urusan mencetak gol, entah benar atau tidak, harus diakui jika setiap keberuntungan pasti selalu terjadi.
Entah gol yang tercipta bersikap sengaja karena sudah terbiasa latihan ataupun tidak sengaja yang terkadang membuat si pencetak gol sendiri tidak percaya.
Namun yang harus lebih diakui adalah adanya keberuntungan dalam urusan mencetak gol itu karena murni bakat yang dimiliki oleh si pemain.
Baca Juga: |
---|
Ya, jika si pemain mampu mencetak gol karena hasil dari pergerakkannya, hal itu terjadi karena nalurinya yang bagus untuk menyambut bola hasil umpan rekan setim, mengambil bola liar, atau memanfaatkan kesalahan atau kemelut di depan gawang lawan.
Tidak mungkin bola dapat dicetak menjadi gol oleh si pemain hanya dengan menatapnya saja apalagi dengan meniupnya.
Nah, beberapa aksi gol menawan yang terjadi di final Liga Champions dalam beberapa tahun terakhir juga merupakan hasil dari bakat luar biasa yang dimiliki oleh sang pemain.
Nama-nama besar seperti pemain megabintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo, pemain megabintang Barcelona, Lionel Messi, ataupun bintang masa depan Timnas Prancis, Kylian Mbappe merupakan beberapa contoh pemain yang mampu mencetak gol dengan fantastis.
Namun, rupanya bukan hanya ketiga pemain itu saja yang dapat mencetak indah, tetapi juga beberapa pemain lainnya. Lalu siapa sajakah mereka? Berikut ini INDOSPORT memaparkannya sesuai yang dilansir dari SKA.
1. Final Liga Champions 1997
Final Liga Champions 1996/97 terjadi antara klub asal Bundesliga Jerman, Borussia Dortmund dengan raksasa Serie A Italia, Juventus.
Dalam laga tersebut, Juve harus tertinggal dengan cepat karena dua gol eks pemain Dortmund, Karl-Heinz Riedl.
Juve sempat mempertipis kedudukan menjadi 1-2 melalui gol pemain bintang mereka yang kini telah menjadi legenda, Alesandro Del Piero.
Gol Del Piero terjadi saat ia menerima umpan Alek Boksic. Del Piero, yang saat itu berlari dalam kecepatan tinggi secara reflek melakukan aksi backheel memukau yang berhasil menjadi gol.
Sayangnya, gol fantastis Del Piero itu tidak cukup bagi Juventus, Karena pada akhinrya, Dortmund justru menambah keunggulan menjadi 3-1 melalui Lars Ricken enam menit setelah gol Del Piero.
2. Final Liga Champions 1994
Mundur tiga tahun di final Liga Champions 1993/94 yang mempertemukan antara AC Milan dengan Barcelona. Kala itu, Barca lebih diunggulkan karena memiliki pemain-pemain berbakat yang sebagian besar kini telah menjadi pelatih, yakni Pep Guardiola, Ronald Koeman, Hristo Stoichkov, dan Romario.
Sayangnya, memiliki banyak pemain bintang tak menjamin kesuksesan sebuah tim untuk dapat meraih kemenangan.
Hal itulah yang terjadi dengan Blaugrana kala itu, di mana mereka harus tertinggal 2-0 di paruh babak pertama karena gol pemain Milan, Daniele Massaro.
Alih-alih dapat mengejar ketertinggalan dengan memperagakan permainan cepat, Barcelona yang kala itu dilatih oleh Johan Cruyff.
Mereka justru kembali tertinggal karena kesalahan yang dilakukan oleh bek Barca, Miguel Angel Nadal. Adalah gelandang serang Milan, Dejan Savicevic yang berhasil memanfaatkan kesalahan sang pemain dengan baik.
Tak membutuhkan waktu lama, Savicevic langsung menendang bola jarak jauh yang tak mampu dijangkau oleh kiper Barcelona saat itu, Andoni Zubizarreta. Skor pun berakhir menjadi 4-0 setelah Marcel Desailly menambah satu gol tambahan.
3. Final Liga Champions 2005
Momen yang tak terlupakan di final Liga Champions 2005 memang aksi comeback dari Liverpool yang sempat dibantai oleh AC Milan dengan skor 0-3.
Pertandingan di waktu normal yang berakhir dengan skor 3-3, ini pada akhirnya berhasil dimenangkan oleh Liverpool melalui adu penalti.
Namun, gol dari pemain Milan kala itu, Hernan Crespo tentu tak boleh dilupakan begitu saja. Penyerang asal Argentina ini berhasil memanfaatkan umpan panjang dari playmaker fenomenal, Ricardo Kaka dari jarak yang cukup jauh.
Tak pikir panjang, Crespo langsung berlari dan mencetak gol dengan aksi chips-nya ke gawang Liverpool yang saat itu masih dipegang oleh Jerzy Dudek.
4. Final Liga Champions 2017
Gol yang tercipta belum lama ini pastinya masih diingat oleh seluruh pencinta sepakbola sejati, apalagi bagi mereka yang menyaksikannya secara langsung.
Final Liga Champions tahun ini mengeluarkan Real Madrid sebagai juaranya dengan melibas Juventus dengan skor telak 4-1.
Selain yang diingat adalah Madrid mampu menjadi klub pertama yang mempertahankan gelar Liga Champions, pastinya mereka juga tidak akan melupakan gol spektakuler yang diciptakan oleh striker Juventus, Mario Mandzukic.
Striker asal Kroasia ini mampu mencetak gol salto, meski dijaga ketat oleh dua pemain Madrid, Dani Carvajal dan Casemiro.
Sayangnya, gol cantik dari Mandzukic ini sama seperti pendahulunya, Del Piero, yaitu tidak berdampak kemenangan bagi timnya tersebut.
5. Final Liga Champions 2002
Pada final ini menampilkan antara Real Madrid melawan wakil Jerman, Bayer Leverkusen. Laga sempat berjalan dengan ketat kala skor sama kuat 1-1.
Madrid mampu unggul lebih dulu melalui sang ikon, Raul Gonzalez di menit ke-8. Sayangnya, keunggulan El Real hanya bertahan beberapa saat, karena Leverkusen mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1 melalui gol Lucio di menit ke-13.
Pertandingan pun sempat berjalan dengan sengit, hingga menjelang berakhirnya babak pertama, Madrid pun mampu mengembalikan kedudukan menjadi 2-1.
Adalah gol dari pelatih mereka saat ini, Zinedine Zidane yang mampu mencetak gol fantastis yang pada akhirnya juga berhasil menjadikan kemenangan bagi Madrid.
Gol ini terjadi ketika Zidane menerima umpan tinggi dari Roberto Carlos, Zidane yang saat itu tak terkawal dengan sabar menunggu turunnya bola di udara dan di saat yang tepat, pria asal Prancis ini melepaskan tendangan keras sehingga bola hasil tendangannya tak mampu dijangkau oleh kiper Leverkusen, Hans-Jorg Butt.
Sepintas, jika melihat cara Zidane mencetak gol mungkin hal yang biasa. Namun, jika melihat secara detail, ia mencetaknya bukan dengan kaki kanannya yang biasa menjadi unggulannya dalam menendang bola, tetapi dengan kaki terlemahnya, kaki kiri.